Sabtu Produktif Literasi Satu Atap di Desa Sapobonto, perjalanan kecil yang ditumbuhi cinta

- 21 Agustus 2021, 17:25 WIB
Lapak baca gratis Sabtu Produktif oleh Literasi Satu Atap, di Dusun Bole-Bole, Desa Sapobonto, Sabtu 21 Agustus 2021.
Lapak baca gratis Sabtu Produktif oleh Literasi Satu Atap, di Dusun Bole-Bole, Desa Sapobonto, Sabtu 21 Agustus 2021. /WartaBulukumba.Com/Sri Ulfanita

WartaBulukumba - Gerakan Sabtu Produktif oleh Literasi Satu Atap kembali bergerak di ujung pekan yang manis.

Para pegiat literasi dari gabungan beberapa komunitas dan rumah baca ini menyambangi Dusun Sapobonto, Desa Sapobonto, di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, pada Sabtu 21 Agustus 2021.

Sabtu sore yang membawa gerimis bertemu jalan terjal. Anak-anak berwajah cerah telah lama menanti kedatangan mereka. Buku-buku pun terhampar di alam terbuka. Helat lapak baca gratis diserbu anak-anak dusun.

Baca Juga: Tarif PCR di Indonesia 10 kali lipat dibandingkan di India, ICW temukan dua permasalahan

Sebagian besar anak-anak itu berasal dari TPQ Nurul Iman di Dusun Sapobonto.

Para pegiat literasi berbagi bersama anak-anak di tanah lapang sebagai tempat mereka berlabuh.

Mereka berbagi cerita, pengalaman dan pengetahuan di sore itu. Sementara itu gerimis terus menyapa.

Baca Juga: Situs website Taliban mendadak hilang di internet

Setiap perjalanan adalah tempat belajar. Ungkapan itu diucapkan salah seorang pengelola Pelita Pustaka 137, Ciwan.

“Bagi saya, setiap perjalanan adalah tempat belajar, apa yang belum saya ketahui kadang bisa saya dapatkan dari perjalanan-perjalanan kecil yang saya lakukan. Salah satunya perjalanan Sabtu Produktif ini,” tuturnya saat ditemui WartaBulukumba.Com,  Sabtu 21 Agustus 2021.

Sementara pegiat literasi lainnya menuturkan bahwa literasi bukan hanya kegiatan membaca dan menulis saja. Di sana ada banyak hal penuh warna.

Baca Juga: Siap-siap, Pandemi akan bertransisi ke Endemi

“Literasi selama ini hanya dikenal sebagai salah satu kegiatan atau aktivitas dalam membudidayakan gerakan membaca dan menulis. Sebenarnya bukan hanya dua aktivitas tersebut yang menjadi tolak ukur dalam berliterasi. Dengan literasi kita dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahami,” ungkap Israwaty Samad, founder Pustaka RumPut.

Pegiat literasi dari Hamaika Project, Arzal menambahkan bahwa literasi adalah bagaimana seseorang bisa memecahkan suatu masalah pada tingkat keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan.

“Memecahkan suatu masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan di dalam suatu pekerjaan, keluarga dan masyarakat adalah juga bagian dari literasi” tuturnya.

Baca Juga: Bawaslu berupaya mengadvokasi kelompok rentan dalam Pemilu Serentak 2024

Salah satu keseruan di Sabtu Produktif.
Salah satu keseruan di Sabtu Produktif.

Pada bagian akhir lapak baca gratis meruah beberapa games yang menarik. Anak-anak semakin ceria dan antusias.

Ada games yang melatih konsentrasi anak-anak dengan cara bercerita perihal buku yang baru saja mereka baca.

Setiap anak yang berhasil menaklukkan games tesebut memperoleh hadiah dari tim Literasi Satu Atap.

Baca Juga: TikToker dunia unggah mural di Bogor, apakah aparat akan menghapusnya juga?

Anak-anak Dusun Bole-Bole bersama Literasi Satu Atap/WartaBulukumba.Com
Anak-anak Dusun Bole-Bole bersama Literasi Satu Atap/WartaBulukumba.Com

Pengelola TPQ Nurul Iman, Harma berharap agar ini bukan pertemuan yang terakhir.

"Semoga akan ada lapak baca gratis selanjutnya, kami dan anak-anak merasa terhibur dan mendapatkan ilmu baru melalui lapak baca ini," harap Harma.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah