"Buku-buku ini belum lama, mulai dikelola sekitar setahun yang lalu," ucap Asis pemandu wisata.
Kehadiran buku yang memenuhi ruang rak hitam adalah sesuatu yang terbilang baru. Selain itu, hal lain yang masih berumur belia adalah warkop 'Kopi Le'leng' yang berdiri berdampingan dengan ruang baca.
Baca Juga: Aroma Kopi Kahayya Bulukumba menyeruak di Eropa Timur
"Kadang-kadang ada pengunjung yang ingin tinggal beberapa saat untuk berbincang, jadi kami sediakan warkop untuk minum kopi," jelas salah seorang pemandu wisata.
Rimbun pohon bambu yang menjadi media teduh untuk bersimpuh dengan kopi ataupun hidangan sejarah dari pemandu.
Warkop 'Kopi Le'leng' juga menyediakan salah satu kopi berkemasan hitam elegan yang merupakan produk lokal Bulukumba. Kopi yang pertama kali lahir dengan jenis Liberika yang langka. Menyusul seiring perkembangan menyeruakkan pula jenis Robusta dan Arabika.
Baca Juga: Nikmatnya Kopi Anrang, Kopi Jenis Liberika yang Langka
Namanya Kopi Anrang yang berasal dari desa Anrang kecamatan tetangga, sekitar 20 kilometer dari Ammatoa.***