Ia melanggar lawan yang akan melakukan serangan balik dan hasilnya ia mendapat kartu kuning kedua. Pada akhirnya tidak ada gol tercipta di sisa babak kedua ini. Laga harus dilanjutkan ke babak extra time. Di babak ini, Iran mencoba mengontrol jalannya laga.
Mereka berusaha menahan bola selama mungkin. Sayangnya mereka kesulitan untuk bisa menebus pertahanan Suriah. Akhirnya tidak ada gol tercipta di babak pertama.
Baca Juga: Pemain Argentina Papu Gomez bantah pakai doping
Pertandingan pun berlanjut, penuh ketegangan, hingga akhirnya harus diputuskan melalui adu penalti.
Adu penalti, sebuah babak yang sering diibaratkan sebagai roulette sepakbola, di mana nasib dan keberanian menjadi kunci.
Para pemain Iran dan Suriah, dengan napas yang terengah-engah dan hati yang berdebar, mengambil posisi. Setiap tendangan menjadi catatan sejarah, setiap tangkapan kiper menjadi pahlawan bagi negaranya.
Di tengah drama ini, Iran menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Mereka berhasil mengeksekusi semua penalti dengan sempurna, sedangkan Suriah harus menerima kenyataan pahit ketika salah satu eksekutornya gagal.
Iran memastikan langkahnya ke perempat final, membawa harapan dan gairah baru bagi para penggemarnya, sementara Suriah, dengan kepala tegak, harus mengakui keunggulan lawan.***