Indonesia vs Australia, mengintip kekuatan Tim Kanguru

- 26 Januari 2024, 21:33 WIB
Australia akan menjadi lawan timnas Indonesia di babak 16 besar Piala Asia 2023.
Australia akan menjadi lawan timnas Indonesia di babak 16 besar Piala Asia 2023. /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat./Socceroos.com.au

“Sangat senang bermain melawan tim yang berbeda, lawan baru, sepak bola yang sangat berbeda, dan akan sangat menarik,” kata mantan gelandang Celtic dan Hull City tersebut dikutip dari Daily Mail.

“Saya sangat menantikannya,” tutur pemain yang kini berlaga di Divisi Dua Bundesliga.

Kendati demikian, Irvine merasa yakin Timnas Indonesia akan memberikan bahaya untuk Australia. Irvine bahkan meyakini akan menghadapi laga sulit menghadapi tim yang selalu mampu mencetak gol.

Baca Juga: Mengenal Suwon FC klub baru Pratama Arhan

Australia dominan di Grup B

 

Dalam ajang Piala Asia 2023, Australia tampil dengan prestasi yang hampir sempurna. Dengan julukan The Socceroos, mereka dominan di Grup B, mencatatkan prestasi yang tak terkalahkan - dua kemenangan dan satu hasil imbang. Kemenangan atas India dengan skor 2-0 dan Suriah 1-0, ditambah hasil imbang 1-1 melawan Uzbekistan, menandai kekuatan mereka di ajang ini.

Secara agregat, Australia menunjukkan kekuatan ofensif dengan mencetak gol di setiap pertandingan penyisihan grup, membawa mereka ke keunggulan agregat +3. Di panggung dunia, mereka menempati posisi 25 dalam ranking FIFA, sebuah posisi yang mengesankan mengingat mereka berada di bawah beberapa kekuatan sepak bola Asia seperti Jepang, Iran, dan Korea Selatan, sedangkan Indonesia berada jauh di posisi 142.

Pelatih Graham Arnold mengandalkan sebagian besar pemain yang berkarier di liga Eropa, dengan 21 dari 26 pemain skuadnya bermain di liga-liga ternama Eropa, sementara 5 lainnya bermain di liga domestik Australia. Terdapat enam pemain yang memperkuat klub di Liga 2 Inggris, termasuk Kusini Yengi di Porstmouth FC dan Harry Souttar di Leicester City, serta beberapa lainnya tersebar di liga-liga di Skotlandia, Jerman, dan Arab Saudi.

Pemain terkemuka mereka, Jackson Irvine dari klub Jerman St Pauli, saat ini memimpin sebagai top skor sementara dengan dua gol. Dalam pertandingan penyisihan, Arnold menampilkan fleksibilitas taktis. Dia memulai dengan formasi 4-4-2 melawan India, yang sekarang jarang digunakan dalam sepak bola modern, kemudian beralih ke 4-3-3 melawan Suriah dan Uzbekistan. Formasi ini terbukti cukup efektif, meski hanya menghasilkan satu gol dalam pertandingan melawan Suriah.

Di lini depan, Kusini Yengi selalu menjadi pilihan utama Arnold, sementara Jackson Irvine dan Riley McGree mengisi posisi sayap kiri dan kanan. Kedua pemain ini menunjukkan keberbahayaan, terutama Irvine yang sukses mencetak gol dalam dua pertandingan Australia.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah