WartaBulukumba - Peradaban Yunani kuno mengagungkan para dewa di puncak Gunung Olimpus, titik awal tradisi Olimpiade.
Dalam mitologi para dewa digambarkan seperti manusia namun memiliki kekuatan dan keindahan yang lebih dari manusia biasa. Untuk menyenangkan para dewa maka bangsa Yunani Kuno mengadakan pesta olahraga 'Olimpiade' di kaki Gunung Olimpus.
Namun dalam perkembangannya, Olimpiade modern tidak melombakan balapan mobil dan motor. Padahal balap mobil dan motor menjadi salah satu olahraga paling digemari di seluruh dunia.
Baca Juga: Sujiwo Tejo ungkap sisi realita atlet Indonesia pasca prestasi
Olimpiade pertama digelar di Olympia pada 776 SM. Olimpiade kuno itu melombakan lari, gulat, balap kereta kuda, tinju, bela diri, lompat jauh, serta lempar lembing dan cakram.
Tradisi inilah yang sampai sekarang masih dipertahankan sebagai olahraga tingkat dunia yang kita kenal dengan Olimpiade.
Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa balapan mobil atau motor tidak terlalu pada kemampuan atlet itu sendiri.
Baca Juga: Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional oleh BPK Penabur 2021 dihelat online
Alasannya yakni balap mobil dan motor lebih menggantungkan harapan kemenangan pada spesifikasi kendaraan yang digunakan pada saat balapan.