Menuju Olimpiade Tokyo, tuan rumah diserang varian baru Covid-19

- 12 Juli 2021, 14:47 WIB
Selain pandemi Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 diperingatkan akan terdampak risiko serius akibat sengatan terik panas.
Selain pandemi Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 diperingatkan akan terdampak risiko serius akibat sengatan terik panas. /Instagram/@tokyo2020

WartaBulukumba - Dua pekan menuju Olimpiade Tokyo, kota tuan rumah disusupi rasa cemas.

Keadaan darurat kembali menyambangi pada Senin 12 Juli 2021.

Pekan lalu, penyelenggara telah mengumumkan pelarangan menonton secara langsung di arena perhelatan pesta olahraga besar itu.

Baca Juga: Kekurangan pangan dan harga meroket, ribuan rakyat Kuba turun ke jalan

Dilansir WartaBulukumba.Com dari Reuters, Senin 12 Juli 2021, penonton dari luar negeri telah dilarang berbulan-bulan yang lalu. Para pejabat pun telah meminta warga untuk menonton melalui layar TV.

"Kami akan meminta orang-orang untuk mendukung atlet dari rumah," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato melalui sebuah program TV pada Ahad 11 Juli 2021.

Olimpiade yang telah ditunda sejak tahun lalu karena pandemi, direncanakan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Keadaan darurat untuk yang keempat kalinya di ibu kota telah ditetapkan hingga 22 Agustus, tak lama sebelum Paralimpiade dimulai.

Baca Juga: Sujiwo Tedjo mengajukan usulan kepada Jokowi agar vaksinasi berbayar dihentikan

Pemerintah dan penyelenggara telah lama melihat perhelatan pesta olahraga itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan pemulihan negara dari gempa bumi dahsyat 2011 dan krisis nuklir.

Pada Sabtu 10 Juli, gubernur prefektur Fukushima, tempat di mana bencana nuklir terjadi, mengatakan penonton juga akan dilarang bermain softball dan baseball di sana. Berbeda dari keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Petenis dunia, Novak Djokovic, mengatakan pada Ahad bahwa dia "50-50" tentang bersaing di Olimpiade Tokyo menyusul keputusan penyelenggara melarang para penonton menghadiri dan membatasi jumlah orang yang dapat dia bawa ke Olimpiade itu.

Baca Juga: Hakim yang memvonis HRS meninggal dunia, saksi ahli Habib Rizieq: semoga sempat bertaubat

Beberapa nama besar, termasuk Rafa Nadal, Dominic Thiem, Stan Wawrinka, Nick Kyrgios, Serena Williams dan Simona Halep telah mengumumkan keputusan untuk melewatkan Olimpiade kali ini.

Peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini di Tokyo sangat mengkhawatirkan. Vaksinasi telah diluncurkan, tetapi hanya sekitar 28% dari populasi yang telah menerima setidaknya satu suntikan.

Pembatasan pandemi ini juga telah meminta restoran untuk tutup lebih awal dan berhenti menyajikan alkohol dengan imbalan subsidi dari pemerintah, tindakan yang telah memukul restoran dengan keras dan menyebabkan banyak orang mengeluh tentang ketidakadilan saat Olimpiade akan dilanjutkan.

Baca Juga: dr Tirta ungkap beberapa fakta terkait dr Lois Owien

Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, yang juga bertanggung jawab atas respon pandemi, memicu kemarahan ketika dia menyarankan pada Kamis malam bahwa dia akan meminta bank untuk menekan restoran-restoran yang tidak mematuhi langkah-langkah yang lebih ketat.

Juru bicara utama pemerintah Kato mengatakan pada hari Jumat telah memutuskan bank tidak akan diminta untuk menekan restoran dan bar yang tidak mengikuti permintaan pemerintah untuk berhenti menyajikan alkohol di bawah pembatasan darurat.

Namun Kozo Hasegawa, presiden Global-Dining Inc, yang mengelola 43 restoran termasuk salah satu yang mengilhami adegan perkelahian berdarah dalam film "Kill Bill: Volume I", mengatakan pada hari Jumat bahwa dia tidak akan mematuhi aturan dan akan buka seperti biasa.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah