Presiden FIFA tolak keras European Super League

- 21 April 2021, 05:58 WIB
European Super League  ditentang di mana-mana.
European Super League ditentang di mana-mana. /Pikiran Rakyat

WartaBulukumba - Kompetisi yang identik dengan eksklusivisme itu menuai penolakan di mana-mana. 

Selain publik pencinta sepak bola di berbagai belahan dunia, penolakan itu kian bundar setelah Presiden FIFA, Gianni Infantino angkat bicara.

Dari tepi 'lapangan' pro-kontra, Gianni Infantino menyatakan menolak keras kompetisi  European Super League.

Baca Juga: Rekor Helikopter Ingenuity milik NASA di Mars serupa penerbangan pertama di Bumi oleh Wright Bersaudara

"Di FIFA, kami hanya dapat menolak keras pembuatan ESL yang merupakan pertandingan terpisah dari Liga, asosiasi nasional, UEFA dan FIFA," kata Gianni Infantino.

Sebagaimana dilansir WartaBulukumba dari Pikiran-Rakyat.com, mengutip uefa.com, menurut Gianni Infantino, penolakan terhadap ESL adalah bentuk dukungan penuh untuk UEFA.

Bergulir dalam pemberitaan sebelumnya, sejauh ini 12 tim dari liga di Eropa yang namanya terdaftar sebagai anggota pendiri European Super League (ESL).

Baca Juga: Masih ada beberapa lembaga penyiaran di Sulsel tak memiliki izin

"Jika beberapa memilih untuk menempuh jalan mereka sendiri, mereka harus hidup dengan konsekuensi pilihan mereka," ujar Infantino.

Infantino menuntut para tim tersebut yang mendaftar sebagai pendiri ESL untuk bertanggung jawab dengan keputusannya.

"Bagi saya, ikatan ini selalu menjadi keajaiban sepak bola. Ketika kami mencetak gol, kami merasa seperti Paolo Rossi yang mencetak gol untuk memenangkan Piala Dunia," ucapnya.

Baca Juga: Rusia memblokir Laut Hitam untuk latihan perang, AS meradang

"Saya telah menginvestasikan sebagian besar hidup saya untuk mempertahankan Model Olahraga Eropa, model yang didasarkan pada keterbukaan, integritas, pada degradasi dan promosi," tuturnya.

"Jika Anda melihat semua ini, kami dapat melihat bahwa ada banyak hal yang harus dibuang untuk mungkin keuntungan finansial jangka pendek beberapa orang," imbuhnya.

Infantino menekankan pola ideal pada model olahraga Eropa menciptakan ikatan yang kuat antara pemain grassroot dan puncak permainan.

Baca Juga: Kasus pembunuhan Kepala Dusun Katangka, Polsek Rilau Ale sudah kantongi identitas terduga pelaku

Jejak Infantino di sepak bola adalah pengalaman bermain untuk klub amatir di divisi sepak bola terendah Swiss.

"Anda harus memilih, apakah akan berada di dalam atau di luar. Anda tidak bisa setengah-setengah," tegas Infantino.

 

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Tolak Keras European Super League, FIFA Dukung EUFA".***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah