Hanya Bulan Sabit Merah bisa masuk Gaza: Bantuan kemanusiaan Indonesia akan transit dulu di Mesir

- 3 November 2023, 19:37 WIB
Kondisi Jalur Gaza yang luluh lantak akibat serangan brutal Zionis 'Israel' selama 27 hari.
Kondisi Jalur Gaza yang luluh lantak akibat serangan brutal Zionis 'Israel' selama 27 hari. /Reuters/Mohammed Fayq Abu Mustofa

Namun, Iqbal juga mengakui keterbatasan yang dihadapi dalam menyalurkan bantuan langsung ke Gaza. Hanya lembaga Bulan Sabit Merah Mesir yang diizinkan membawa bantuan ke Gaza, sehingga Indonesia akan mengantarkan bantuan hanya hingga ke Bandara El Arish.

Bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia akan diberangkatkan pada Sabtu dan akan dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Baca Juga: Sejumlah negara bereaksi keras terhadap serangan Zionis ke kamp pengungsi di Gaza

Mabes TNI Sudah Siap

Dua pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dan satu pesawat Airbus sewaan akan membawa bantuan kemanusiaan tersebut ke tujuan.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono mengonfirmasi hal tersebut saat mendampingi Panglima TNI ketika menghadiri acara Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 di Taman Pancasila Ds. Wanajaya, Kec Cibitung Kab. Bekasi Jawa Barat, Rabu.

"TNI Tengah menyiapkan dua Pesawat Hercules C-130 A-1327 dan A-1328 miilik TNI AU dari Skadron Udara 31 dan 32. Selain itu juga kita siapkan dua pesawat Hercules cadangan untuk mendukung misi tersebut," kata Kapuspen TNI, dikutip dari Tni.mil.id pada Jumat.

"Selain dua unit Pesawat Hercules TNI AU, dilibatkan juga satu unit pesawat charter (Boeing 737 Garuda) oleh Mabes Polri sehingga total dukungan pesawat untuk mengangkut logistik Bantuan Kemanusiaan ke Palestina berjumlah tiga unit pesawat," imbuhnya.

Zionis 'Israel' Berencana Relokasi 2,3 Juta Warga Gaza ke Mesir

Diwartakan Al Arabiya pada Jumat, dalam draf proposal yang bocor dari Kementerian Intelijen Israel, terungkap sebuah rencana yang kontroversial. Rencana ini mencakup relokasi sebanyak 2,3 juta penduduk Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai di Mesir. Namun, respon keras datang dari Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, yang menolak gagasan tersebut dengan tegas.

Madbouly tidak hanya menolak rencana tersebut, tetapi juga memberikan pernyataan yang sangat kuat. Ia menyatakan bahwa Mesir tidak akan membiarkan apa pun dipaksakan, bahkan jika itu berarti mengorbankan jutaan nyawa di Semenanjung Sinai. Pernyataannya ini mencerminkan keputusan yang teguh dan tidak kompromi terkait dengan rencana kontroversial tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Madbouly saat ia melakukan kunjungan ke wilayah al-Arish, Sinai bagian utara. Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh ratusan pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat. Ini menunjukkan betapa seriusnya Mesir dalam menangani isu ini, dan komitmennya untuk melindungi kedaulatan wilayahnya.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah