Bermula dari unggahan foto di medsos oleh seorang guru asal Bulukumba, Irma, yang bertugas di Timika, menginformasikan bahwa lelaki ini sedang sakit di Timika tanpa didampingi seorang pun keluarganya. Sontak, unggahan itu pun beredar di berbagai platform media sosial dan akhirnya tiba ke keluarga Rasyid di Kajang.
Salah satu keluarga Rasyid di Bulukumba, Yuli Marzuki, mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah membantu menjaga kakeknya di RS Timika dan juga para netizen yang telah membantu membagikan informasi.
Baca Juga: Korsleting listrik di kulkas pedagang penyebab kebakaran Pasar Cekkeng Bulukumba
Rasyid, seorang lelaki perantau asal Bulukumba, yang kini sedang berjuang melawan penyakit di tanah Papua yang telah menjadi rumahnya sejak tahun 1980an. Usianya tampak kian menua dengan rambut putih tebal memenuhi sekujur kepalanya, dan di sinilah dia berada, sendirian di tanah rantau, dengan banyak kisahnya yang lain belum terungkap.
Mengenai asal-usul Rasyid, informasi yang berhasil dihimpun dari relawan sosial di Bulukumba, salah satunya Andhika Mappasomba, menyebutkan bahwa nama ayahnya adalah Bottong dan ibunya bernama Tombong.
Baca Juga: Annyorong Lopi: Ritual sakral masyarakat Bulukumba melepas perahu Pinisi ke laut
Rasyid berasal dari Tanatoa, Kajang. Sebelum menapaki tanah Papua, Rasyid bekerja sebagai penggembala sapi dan kerbau di Palampang, Kecamatan Rilau Ale. Rasyid menggembala hewan ternak milik Rappe dan Jumat.
Hidup yang keras telah membawa Rasyid meninggalkan kampung halaman dan mencari peruntungan ke tanah seberang.
Namun, hidup tak selalu berpihak pada Rasyid. Sakit yang menimpanya di tanah Papua menjadi ujian berat yang harus dihadapinya.
Baca Juga: Menyelami Bulukumba dari Sungai Anyorang dan Sungai Salajueng
Namun, ia tak sendirian menghadapinya. Berkat dedikasi relawan sosial di Bulukumba, termasuk Andhika Mappasomba, Rasyid akhirnya dapat teridentifikasi dan terhubung kembali dengan keluarganya di Kajang pada Sabtu, 29 Juli 2023.
Proses verifikasi data dilakukan dengan cermat sehingga ihwal Rasyid di Timika dinyatakan 100% benar.
"Warga Bulukumba di Timika, relawan di Bulukumba dan keluarga Bapak Rasyid alias Billo sudah melakukan komunikasi dan verifikasi kebenaran data dan 100% sudah benar," tutur Andhika Mappasomba.
Saat ini, Rasyid dirawat di RS Timika, Papua, dan masih terus dilakukan observasi dan dipantau oleh ibu guru Irma, warga Rilau Ale yang bertugas di Timika sebagai guru dan beberapa warga Bulukumba lainnya.
"Keluarga dan relawan masih membangun komunikasi intensif untuk penanganannya dan semoga pak Rasyid bisa segera pulang ke Bulukumba, setelah kepergiannya kurang lebih 40 tahun," jelas Andhika.
Semangat untuk membawa Rasyid pulang ke Bulukumba menjadi salah satu agenda bagi para relawan sosial.
Sebuah pertanyaan besar: "Apakah di luar sana, masih ada 'Rasyid-Rasyid' lain dari Bulukumba?"***