WartaBulukumba.Com - Dalam dunia maya yang begitu terhubung, satu unggahan bisa memicu badai opini. Begitulah yang terjadi saat istri pendiri aplikasi Grab, Chloe Tong, mengunggah pernyataan yang menghebohkan di akun Instagram pribadinya.
Unggahan tersebut diduga menyiratkan dukungan terhadap Israel, menciptakan perdebatan yang menggema di ranah warganet.
Dalam unggahan tersebut, Chloe Tong menyampaikan bahwa liburan terbaik yang pernah dialaminya adalah ke Israel.
"My Israel trip, this trip was the best trip of my life," unggahnya.
Unggahan ini mengejutkan banyak warganet yang merasa bahwa dalam konteks sensitif seperti aksi genosida penjajah 'Israel' terhadap warga Palestina, unggahan semacam ini tidak pantas.
Reaksi pun datang mengguyur. Banyak warganet menilai bahwa unggahan tersebut tidak mencerminkan sikap moral dan kemanusiaan yang seharusnya diterapkan dalam situasi seperti ini.
Baca Juga: Boikot produk Israel adalah kesempatan memperkuat industri lokal
Tak hanya itu, ketidaksetujuan warganet semakin membesar saat Chloe Tong memutuskan untuk mengatur akun Instagramnya menjadi pribadi, bukannya memberikan klarifikasi atau permintaan maaf atas unggahannya.
Konsekuensinya, berbagai ancaman muncul dari warganet yang berencana untuk meninggalkan dan bahkan memblokir aplikasi Grab sebagai bentuk protes.
Kontroversi ini segera merambat dan membuat banyak orang meragukan apakah sebuah perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan anggota keluarganya di media sosial.
Sementara perdebatan masih berlanjut, unggahan Chloe Tong telah membuktikan betapa kuatnya dampak kata-kata dan tindakan di dunia maya yang tak kenal batas.***