Prabowo berencana beli Alutsista Rp1 Triliun lebih, Pengamat: ada potensi konflik kepentingan

6 Juni 2021, 12:45 WIB
Salah satu Alutsista milik Indonesia yang tenggelam, kapal selam KRI Nanggala-402. /Instagram @tni_angkatan_laut

WartaBulukumba - Usang dimakan waktu dan ditelan berbagai peristiwa, alat-alat perang membutuhkan proses uppgrade.

Sebagaimana yang dialami Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik Republik Indonesia. Persoalan di seputar Alutsista kembali mulai meruyak saat tragedi KRI Nanggala 402 beberapa waktu lalu.

Rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeli Alutsista senilai US$124 miliar atau setara Rp1.750 triliun mencuat ke permukaan.

Legislatif bereaksi. Prabowo Subianto akhirnya dipanggil Komisi I DPR RI untuk memaparkan penjelasan.

Baca Juga: Jadwal pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022

Prabowo Subianto membentangkan uraiannya. Alutsista yang dimiliki oleh Indonesia sudah usang.

Sudah tiba waktunya untuk melakukan penggantian untuk dinamika lingkungan strategis.

"Banyak alutsista kita sudah tua ya, sudah saatnya membagi mendesak harus diganti kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting," kata Prabowo Subianto di Gedung Parlemen belum lama ini.

Baca Juga: KPPN Bantaeng cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni, aparatur negara diharapkan berbelanja di UMKM

Menhan menjelaskan bahwa Kementeriannya masih terus membangun koordinasi dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga lain, termasuk Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Kita fokusnya adalah anggaran-anggaran tahun 2022 tapi tentunya usai diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan kita sudah menyusun itu," jelasnya..

Masalah skema utang luar negeri yang menyampir pada rencana pembelian Alutsista tersebut ditanggapi pula oleh Direktur Komunikasi Indopol Survey, Verdy Firmantoro.

Baca Juga: Dana Haji buat insfrastruktur, Rizal Ramli: Kebiasaan lempar batu, sembunyi tangan

Menurut Verdy rencana ini memantik publik untuk melontarkan beragam tafsir serta komentar.

Terlebih rencana pembelian Alutsista ini akan menggunakan utang luar negeri.

Meski begitu dia tidak menafikan bahwa dalam konteks strategi politik militer, pemenuhan kebutuhan negara untuk melakukan peremajaan dan modernisasi persenjataan sangat urgen dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI.

Hanya saja dia mengingatkan kalau rencana ini berpotensi menimbulkan conflict of interest (konflik kepentingan) dan penyalahgunaan kewenangan atau kekuasaan yang akan rawan terjadi.

Baca Juga: Spanyol vs Portugal bersaing menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030, Inggris pun 'ngotot'

Menggamit wilayah politik, ia mewanti-wanti bahwa Prabowo Subianto masih santer masuk bursa Capres 2024.

Menurut dia, hal ini akan menggiring tafsir-tafsir politis di ruang publik secara masif.

Mengingat posisi strategis Prabowo Subianto saat ini sebagai Menteri Pertahanan dan di sisi lain adalah juga seorang ketua umum partai. Sehingga bas konflik kepentingan antara visi kenegaraan dan kepartaian sangat potensial.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul "Menhan Prabowo Ingin Beli Alutsista Rp1,7 Kuadriliun: Conflict of Interest Dinilai Rawan Terjadi".***

 

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler