UNESCO mengundang PANDI dari Indonesia untuk paparkan digitalisasi aksara

12 Maret 2021, 06:32 WIB
Manuskrip Al Qur'an dan sejumlah benda lain masuk warisan nasional Iran. /Foto: Tehran Times/

WartaBulukumba - UNESCO mengajak PANDI dari Indonesia untuk mempromosikan program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN) di konferensi tingkat dunia. 

Organisasi dunia yang mengurusi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan di bawah naungan PBB ini mengundang Indonesia yang diwakili Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).

PANDI dalam forum tersebut diminta memaparkan program digitalisasi aksara Nusantara dalam sebuah forum di Paris, Prancis, November mendatang.

Baca Juga: Mississippi negara bagian AS yang pertama kali batasi atlet transgender berkompetisi

Undangan tersebut diterima PANDI pada 3 Maret 2021. Konferensi yang digelar UNESCO akan diikuti oleh berbagai negara menjelang akhir tahun ini membahas implementasi atau pencapaian terkait rekomendasi bidang pendidikan, budaya, termasuk rekomendasi mengenai bahasa daerah.

"Sudah mulai dijalin koordinasi antara PANDI dengan Menkominfo atas arahan Bapak Semmy A Pangerapan, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo, tinggal mengatur agenda pembahasan teknis, sebelum kemudian nanti berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," kata Alicia Nabilla, staf PANDI koodinator penghubung PANDI dengan UNESCO, dalam pernyataannya, dikutip dari Antara, Kamis 11 Maret 2021.

Dr. Ming-Kuok Lim, Advisor for Communication and Information UNESCO, mengatakan bahwa agenda tersebut sangat relevan dengan PANDI, yang sedang menggaungkan program MIMDAN.

Baca Juga: Para gamer kepincut Asus ROG Phone 5, apa penyebabnya?

Program yang didukung penuh oleh UNESCO ini disebut bisa diperkenalkan lebih luas ke dunia internasional lewat konferensi tersebut.

"UNESCO membantu memberikan informasi tentang diskusi dengan PANDI mengenai Bahasa Asli Indonesia (Aksara Nusantara). Dan menanyakan bagaimana kita bisa report ini di Konferensi umum. UNESCO akan mencari cara dan informasi agar PANDI bisa memberikan laporannya secara langsung," kata Ming dalam keterangannya via daring.

Konferensi Umum UNESCO mengakui pentingnya mempromosikan multibahasa dan akses yang adil ke informasi dan pengetahuan, terutama di domain publik.

Baca Juga: Andi Utta peroleh penghargaan di Forum Pinisi Sultan

 

UNESCO telah mengirimkan surat kepada PANDI untuk melakukan komunikasi dengan Kominfo mengenai rekomendasi tersebut.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler