Baki bin Hadiri, sisi duka seorang perantau, sisi kekuatan padu para pejuang kemanusiaan

- 29 Maret 2021, 19:32 WIB
Baki Bin Hadiri sedang tergolek sakit.
Baki Bin Hadiri sedang tergolek sakit. /Facebook.com/@andhika.rahasia.s
 
 
WartaBulukumba - Ia begitu lama merentang jarak perjalanan. Seperti lazimnya perantau, ia telah melayari banyak ruang waktu. 
 
Salah satu sisi duka seorang perantau adalah ketika terbaring sakit dan tak ada sesiapa pun orang dekatnya menemani dan merawat. Itu dialami Baki bin Hadiri. Namun selalu ada tangan-tangan baik yang terulur.
 
Dari negeri asalnya di Tanah Beru Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba ia menambatkan banyak kenangan di Batu Licin, Pontianak.
 
 
Ia seorang perantau dan sudah menua. Baki Bin Hadiri, sosoknya menuai perhatian masyarakat Bulukumba sejak kondisinya beredar secara visual di media sosial.
 
Dia terus dirawat oleh seorang warga Pontianak bernama Nuraidah Wahab yang juga merupakan perantau asal Bulukumba.
 
Salah satu pejuang kemanusian dari Bulukumba, Andhika Mappasomba dalam postingannya di Facebook menuturkan bahwa Baki bin Hadiri orang biasa. Bukan orang terkenal dan orang besar. Tak ada keluarga pejabat. Kedua orangtuanya sudah tua dan tidak bekerja. Anak-anaknya jauh merantau.
 
 
"Ia ditemukan di Kota Pontianak Utara oleh Dinsos Pontianak. Dalam keadaan tidak sadar, mengenaskan dan malnutrisi. Didiagnosa TB Paru dengan PnemeuThorax. Fotonya lalu beredar di Media Sosial. Dinsos membawa Baki ke RS S. Syarif Al Qadri Pontianak dan dirawat oleh dokter dan relawan. Bersama Nuraidah Wahab bergantian dengan Bapak Hasrudi dari Ara Bontobahari," tulis Andhika.
 
Sebulan setelah ditemukan, Baki bin Hadiri sudah bisa makan. Dan berkomunikasi terbatas.
 
Dengan melalui uluran tangan-tangan para pejuang kemanusiaan, Relawan Bulukumba, Dinsos Bulukumba, dan Baznas Bulukumba, mulai melakukan konsolidasi untuk pemulangan Baki ke Bulukumba melalui laut.
 
 
Paru-paru Baki bermasalah sehingga dokter tidak merekomendasikan untuk naik pesawat.
 
Baznas Bulukumba melalui laman Facebook pada Senin 29 Maret 2021, menguraikan, bahwa Layanan Aktif Baznas (LAB) diwakili Muhammad Darwis menuju Batul Licin Kalsel untuk menjemput Baki, untuk dibawa ke kampung halamannya, di Tanah Beru, Kecamatan Bontobahari.
 
Pada saat bersamaan Andhika Mappasomba juga telah tiba juga di Batu Licin, untuk misi kemanusiaan ini.
 
 
Sabtu siang lalu, Pak Baki bin Hadiri telah dibawa oleh Dinas Sosial dan relawan dari Pontianak menuju Batulicin, dengan menggunakan ambulance.
 
Selanjutnya, Pak Baki akan diteruskan dari Batu Licin menuju Makassar dengan menggunakan kapal laut. Kemudian lanjut ke Bontobahari dengan menggunakan ambulance.
 
"Semoga Pak Baki bin Hadiri beserta para pejuang kemanusiaan selamat sampai tujuan, dan Pak Baki dapat bertemu kembali dengan orangtua dan keluarganya," kata Ketua Baznas Bulukumba, Muhammad Yusuf Shandy.
 
 
Baznas Bulukumba juga menghaturkan ucapan terima kasih banyak kepada Dinas Sosial Pontianak, Dinas Sosial Bulukumba, Yayasan Mulia Damai Khatulistiwa, BAZNAS Kota Pontianak, Andhika Mappasomba dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya pemulangan Baki Bin Hadiri ke kampung halamannya. ***
 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x