Network
WartaBulukumba.Com - Bulan Ramadhan, adalah masa refleksi, penyucian diri, dan peningkatan spiritual. Ketika bulan ini tiba, langit religiusitas membuka pintu rahmat dan berkah, menaungi mereka yang berpuasa dan berdoa dengan cahaya kelembutan dan kedamaian.
Ini bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja, tetapi juga tentang perjalanan menemukan makna yang lebih dalam dalam kehidupan melalui disiplin, empati, dan keikhlasan.
Dalam kitab "Tafsir Ibnu Katsir" oleh Ibnu Katsir, Penerbit Maktaba Darussalam, tahun 2000, kita dapat menemukan banyak penjelasan mendalam tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan amalan-amalan yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW dalam bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Cahaya spiritualitas Ramadhan: Menggali makna puasa dalam Islam
Kita juga bisa mendalami kitab "Sahih Bukhari" kumpulan hadits dikumpulkan oleh Imam Bukhari. Koleksi hadits ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk bab tentang puasa dan bulan Ramadhan.
Telusur literatur juga bisa lakukan pada kitab "Riyadhus Shalihin" oleh Imam An-Nawawi, Penerbit: Darussalam, 1999, berisi hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan puasa dan malam Lailatul Qadar.
Buku-buku ini memberikan pandangan komprehensif tentang praktik puasa dalam Islam dan keutamaannya selama Ramadhan.
Baca Juga: Meniti jalan taqwa: Niat dan keikhlasan dalam puasa
