Mengenal lebih dekat kawasan adat Ammatoa Kajang di Bulukumba yang dikunjungi Tyas Mirasih

- 7 Agustus 2022, 06:21 WIB
Tyas Mirasih saat berada di kawasan adat Ammatoa Kajang, Bulukumba.
Tyas Mirasih saat berada di kawasan adat Ammatoa Kajang, Bulukumba. /Instagram.com/@tyasmirasih

Pengunjung bisa melalui Kota Bulukumba namun pada umumnya pengunjung melewati Tanete, Ibu Kota Kecamatan Bulukumpa, lebih kurang 15 km dari kota Tanete jurusan Kassi.

Baca Juga: Camat Kajang dilantik sebagai Labbiria ri Kajang Bulukumba

Pengunjung dapat berbelok kiri di pertigaan Desa Batulohe. Melalui jalur ini relatif mudah ditempuh karena sarana jalanan sudah diaspal.

Kendaraan roda empat maupun roda dua dapat masuk sampai di pintu gerbang kawasan adat Ammatoa.

Mulai dari pintu gerbang, pengunjung harus menggunakan pakaian khas adat Kajang dengan warna hitam, termasuk destar atau ikat kepala. Selanjutnya pengunjung harus berjalan kaki untuk memasuki kawasan adat.

Dalam perjalanan menuju kawasan adat, pengunjung sudah dapat melihat warga Kajang beraktivitas dengan ciri khas pakaian hitam.

Pakaian hitam dengan sedikit garis putih, mulai dari dompe/passapu (destar/ikat kepala) baju, sarung dan celana bagi kaum pria.

Sedangkan pakaian untuk kaum wanita, mereka memakai baju dan sarung yang semuanya berwarna hitam.

Penggunaan warna hitam bagi komunitas Ammatoa Kajang bermakna kegelapan (kematian).

Mereka menganut faham/ filosofi bahwa manusia harus selalu mengingat kematian, dan untuk selanjutnya kehidupan di alam akhirat. Penggunaan warna hitam pada pakaian mereka, dengan pertimbangan tidak cepat kotor.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x