Muhammadiyah: 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022 M, begini adab menyambut Idul Fitri

- 26 April 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi - Muhammadiyah: 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022 M, begini adab menyambut Idul Fitri
Ilustrasi - Muhammadiyah: 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022 M, begini adab menyambut Idul Fitri /Mufid Majnun/Unsplash

WartaBulukumba - Lebaran menjelang datang, gema takbiran akan berkumandang di seluruh dunia pada hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1443 H.

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1443 H, jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Ketetapan itu berdasarkan maklumat Nomor 01/MLM/l.0/E/2022 mengenai Penetapan Hasil Hisab Ramadhan Syawal dan Dzulhijjah 1443, menjelaskan bahwa: 1 Syawal 1443 H pada tanggal 2 Mei 2022 M, 1 Dzulhijjah 1443 H pada tanggal  30 Juni 2022 M, Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1443 H) pada tanggal 8 Juli 2022 M, dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1443 H) tanggal 9 Juli 2022 M.

Baca Juga: Syarat sah dan amalan-amalan saat melaksanakan i’tikaf

Adab Menyambut Idul Fitri

Dinukil dari laman muhammadiyah.or.id, ada sejumlah adab menyambut Idul Fitri.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar dalam bukunya Fatwa Ramadan (hlm. 150-151) mengatakan hikmah dianjurkannya makan sebelum berangkat salat Id agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa.

Hal ini berbeda saat hendak melaksanakan salat Idul Adha yang justru dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu agar hewan kurban bisa segera disembelih. Hari raya Idul Fitri juga memiliki dimensi sosial.

Baca Juga: Bacaan doa malam Lailatul Qadar yang diajarkan Rasulullah SAW

Dianjurkan agar kaum muslimin saling melakukan  silaturahmi, mengunjungi keluarga, tetangga, sahabat, kerabat, dan saling mengucapkan selamat satu sama lain. Tidak boleh ada tali silaturahmi yang terputus pada hari lebaran.

Jika mendiamkan keluarga, tetangga, sahabat, kerabat maka hal tersebut akan menjadi penghalang diampuninya dosa seseorang oleh Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda: “tidak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi (HR. Bukhari).

Hari Raya Idul Fitri pada hakikatnya merupakan anugerah Allah kepada umat Islam setelah melaksanakan ibadah puasa.

Baca Juga: Zakat Fitrah untuk diri sendiri dan keluarga, ini panduan niatnya

Tidak diperkenankan seorang pun merasakan indahnya lebaran dengan seorang diri, melainkan harus bersama hamba-hamba Allah dari kaum fakir dan miskin. Itulah mengapa Islam mewajibkan umatnya untuk menunaikan zakat fitrah.

Dalam rangka mengisi hari lebaran, umat Islam dituntunkan agar memperbanyak takbir pada malam 1 Syawal sejak terbenamnya matahari hingga pagi ketika salat id akan dimulai (QS. Al Baqarah: 2).

Takbir merupakan ekspresi kesadaran terhadap keagungan asma Allah dan kenisbian manusia di hadapan-Nya. Takbir juga penampakan syiar agama Islam yang boleh dilakukan di masjid, rumah, bahkan jalanan sekalipun.

Baca Juga: Malam lailatul qadar, kenali tanda-tanda turunnya

Namun penting untuk diperhatikan bahwa takbiran jangan sampai mendatangkan hal-hal mudarat dan mengganggu ketertiban umum.

Adab lainnya dalam mengisi hari raya Idul Fitri ialah mengenakan pakaian yang baik, menggunakan wewangian sewajarnya, berhias memperpantas diri, dan berpenampilan rapi saat hendak melaksanakan salat Id.

Tidak harus pakaian baru dan mahal, cukup bersih dan suci dari hadas.

Baca Juga: Keutamaan membaca Al Quran dalam bulan suci Ramadhan

Selain soal penampilan, saat hendak berangkat salat Id, dianjurkan agar makan terlebih dahulu.

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik: “Adalah Rasulullah tidak pergi ke shalat Idul Fitri sebelum beliau makan beberapa butir kurma (HR. Bukhari).***

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah