Dianjurkan agar kaum muslimin saling melakukan silaturahmi, mengunjungi keluarga, tetangga, sahabat, kerabat, dan saling mengucapkan selamat satu sama lain. Tidak boleh ada tali silaturahmi yang terputus pada hari lebaran.
Jika mendiamkan keluarga, tetangga, sahabat, kerabat maka hal tersebut akan menjadi penghalang diampuninya dosa seseorang oleh Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda: “tidak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi (HR. Bukhari).
Hari Raya Idul Fitri pada hakikatnya merupakan anugerah Allah kepada umat Islam setelah melaksanakan ibadah puasa.
Baca Juga: Zakat Fitrah untuk diri sendiri dan keluarga, ini panduan niatnya
Tidak diperkenankan seorang pun merasakan indahnya lebaran dengan seorang diri, melainkan harus bersama hamba-hamba Allah dari kaum fakir dan miskin. Itulah mengapa Islam mewajibkan umatnya untuk menunaikan zakat fitrah.
Dalam rangka mengisi hari lebaran, umat Islam dituntunkan agar memperbanyak takbir pada malam 1 Syawal sejak terbenamnya matahari hingga pagi ketika salat id akan dimulai (QS. Al Baqarah: 2).
Takbir merupakan ekspresi kesadaran terhadap keagungan asma Allah dan kenisbian manusia di hadapan-Nya. Takbir juga penampakan syiar agama Islam yang boleh dilakukan di masjid, rumah, bahkan jalanan sekalipun.
Baca Juga: Malam lailatul qadar, kenali tanda-tanda turunnya
Namun penting untuk diperhatikan bahwa takbiran jangan sampai mendatangkan hal-hal mudarat dan mengganggu ketertiban umum.
Adab lainnya dalam mengisi hari raya Idul Fitri ialah mengenakan pakaian yang baik, menggunakan wewangian sewajarnya, berhias memperpantas diri, dan berpenampilan rapi saat hendak melaksanakan salat Id.