Network
WartaBulukumba - Setelah melintasi dinding pembatas antara dimensi yang fana menuju dimensi berikutnya di alam barzakh maka perjalanan ruh adalah juga perjalanan logis dengan penjelasan-penjelasan tak terduga.
Setiap hari Jumat tiba mereka diberi kesempatan menerima kunjungan kerabat-kerabatnya. Bukan hanya do'a-do'a yang dirapalkan oleh yang masih hidup, namun juga kunjungan.
Mereka di alam barzakh, bukan di kuburan. Namun di alam barzakh mereka diperlihatkan sesiapa saja yang datang berziarah ke makam mereka.
Baca Juga: Begini cara menuliskan kalimat bela sungkawa oleh selebritas dunia atas kepergian Pangeran Philip
Mereka diperdengarkan ucapan salam dari orang-orang yang berziarah. Mereka menjawab meskipun jawaban salam dari ruh tidak terdengar oleh mereka yang masih hidup.
Sejatinya tak ada jejak pengetahuan yang sedemikian sedikit bagi umat manusia di dunia kecuali pengetahuan tentang dimensi ghaib.
Terkhusus perjalanan ruh, kitab yang ditulis oleh seorang ulama besar ini pun tetaplah dalam ukuran sangat sedikit meskipun bisa disebut komprehensif dalam ruang yang teramat sedikit itu.
Baca Juga: Pemilik brand baju muslim Radwah berpulang
Dalam kitab berjudul "Perjalanan Ruh" karya Ibnu Qayyim Al-Jauzy, terbentang uraian-uraian menarik tentang perjalanan ruh manusia di alam barzakh.
Ibnu Qayyim Al-Jauzy adalah seorang ulama Islam terkemuka dari Damaskus. Kitab Perjalanan Ruh ditulis pada abad ke-14, dan telah bertahan selama tujuh abad sebagai rujukan induk yang terus dibaca.
Keadaan yang dialami ruh setelah melepaskan diri dari ruang duniawi memasuki dimensi berikutnya akan menemukan keterikatan dengan keluarganya di dunia dalam beberapa urusan tertentu.
Baca Juga: Gagal meningkatkan mutu pendidikan, Kim Jong-un beri hukuman mati Menteri Pendidikan Korea Utara
Tingkah laku dan segala perbuatan kerabat-kerabatnya di dunia ditampakkan kepada ruh di alam barzakh.
Perbuatan baik kerabat-kerabatnya akan menuai kebanggaan dan kebahagiaan bagi ruh. Sebaliknya perbuatan buruk kerabat-kerabatnya akan menuai pendritaan dan rasa malu bagi ruh.***
