Adakah yang cocok dengan situs Gunung Padang? Ada 24 syarat lokasi Atlantis menurut ilmuwan

6 Juli 2023, 15:36 WIB
Ilustrasi Kota Atlantis yang hilang /Pixabay/Casper Ghost

WartaBulukumba - Di dalam legenda yang mengalir berabad-abad, Atlantis adalah sebuah kota yang melambangkan keajaiban dan kemakmuran. Jalan-jalananya terhampar dengan gemerlap batu-batu berharga. Sungai-sungai berair jernih mengalir melalui jantung kota, menyusuri taman-taman subur. Tetapi, seperti angan-angan yang hilang, Atlantis lenyap dalam samudera. Benarkah situs Gunung Padang adalah bagian dari Atlantis yang hilang itu?

Cerita tentang Atlantis pertama kali muncul dalam dialog "Timaeus" dan "Critias" karya Plato, seorang filsuf Yunani kuno. Atlantis adalah sebuah pulau yang berada di dekat Selat Gibraltar dan dikelilingi oleh cincin air dan cincin tanah.

Di buku "Timaeus", Plato mengungkapkan bahwa di depan selat "Mainstay Haigelisi" terdapat pulau yang sangat besar. Dari sana kita bisa bepergian ke pulau lainnya.

Di depan pulau-pulau itu semuanya merupakan daratan yang dikelilingi samudra, dan itu adalah kerajaan Atlantis. Atlantis disebutkan punya empat saluran air utama yang mengelilingi dataran. Kemudian ada saluran terusan untuk transportasi sehingga antarsungai terhubung serta saluran irigasi pasang-surut. 

Baca Juga: Mendaki misteri Gunung Padang: Piramida peninggalan Atlantis ataukah portal waktu alien?

Arti Kata Atlantis

Berkaca dari maknanya, Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang artinya surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Portugis) dan Atalaya (Spanyol).

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Atlantis berarti "Pulau Atlas". Atlas merupakan nama Dewa Penyangga Bumi yang namanya kini menjadi ciri khas sebab digunakan sebagai buku yang berisi sekumpulan peta geografis Bumi.

Sebagai Atlas, maka Atlantis adalah sekumpulan manusia, ilmunya dan peradabannya. Plato menyatakan bahwa wilayah Atlantis yang saat itu merupakan sentra dari peradaban semesta dari sektor budaya, kekayaan alam, ilmu, teknologi dan lain-lainnya.

Baca Juga: Lingkaran misteri Atlantis di antara mitos dan sains

Ia menegaskan bahwa keberadaan Atlantis itu ada di Samudra Atlantik yang sekarang. Saat itu, ia bersikeras bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudra secara menyeluruh.

Pendapatnya ditolak oleh para ilmuwan seperti Copernicus, Galileo Galilei, Einstein dan Stephen Hawking, demikian juga dengan para ilmuwan masa kini.

Di sisi lain, Teori Relativitas yang ditelurkan Albert Einstein justru menyanggah teori gravitasi yang kemudian dijadikan rujukan oleh penganutteori Bumi datar.

Dalam berbagai catatan berdsarkan referensi dari Plato itulah, letak Atlantis disebut berada di barat laut tengah yang sangat jauh. Atlantis menghasilkan emas dan perak yang jumlahnya tak terhingga.

Baca Juga: Telusur jejak Saranjana kota gaib yang sangat maju! Versi lain sebut negeri Alien dan Atlantis

Istananya dikelilingi tembok emas dan dipagari dinding perak. Dinding tembok di dalam istana bertahtakan emas, mengkilap dan megah.

Mereka mempunyai pelabuhan dan kapal dengan amunisi yang sempurna. Teknologi mereka telah sampai pada teleportasi, kemampuan memindahkan orang maupun barang dengan menembus ruang.

Atlantis dihantam gempa super besar yang mengakibatkan peradaban majuitu tenggelam ke dasar laut. Dalam kalkulasi Plato, Atlantis tenggelam kurang lebih 11.150 tahun lalu.

Plato sudah kesekian kalinya mengutarakan bahwa cerita tentang situasi Atlantis sudah turun temurun dan bukan hasil rekayasa. Ia bahkan pergi menemui biksu dan rahib di Mesir untuk meminta petunjuk.

Baca Juga: Lima teori ini berupaya menyibak misteri Atlantis, teori terakhir paling ekstrem

Bahkan guru Plato, yakni Socrates perihal kerajaan Atlantis, ia menegaskan bahwa cerita tersebut adalah nyata dan ilustrasinya bahkan lebih kuat dari cerita yang direkayasa tersebut.

Pulau ini dikatakan memiliki kota yang megah dan makmur, dengan istana, kuil, dan sistem kanal yang canggih. Penduduk Atlantis dianggap sebagai bangsa yang sangat maju dalam bidang teknologi dan politik.

Beberapa penemuan arkeologi yang diduga ada kaitannya dengan Atlantis di antaranyayaitu Kepulauan Santorini di Yunani dan malta di Laut Tengah.

Kepulauan Santorini adalah bekas gunung berapi yang meletus pada sekitar 1600 SM, dan dugaan ahli mengatakan bahwa letusan ini mungkin menjadi penyebab tenggelamnya Atlantis.

Baca Juga: Misteri bangsa Nisnas, makhluk sebelum Nabi Adam yang membangun Atlantis dan Lemurian?

Sedangkan Malta adalah sebuah pulau kecil di Laut Tengah yang juga disebut sebagai situs Atlantis. Banyak bangunan kuno yang ditemukan di Malta, termasuk kuil-kuil batu megah dan labirin bawah tanah yang sangat kompleks.

Namun, sampai saat ini tidak ada bukti arkeologi yang dapat membuktikan dengan pasti bahwa Atlantis benar-benar ada. Meskipun begitu, penemuan-penemuan ini memberikan pandangan menarik tentang peradaban kuno dan mungkin dapat membantu mengungkap sejarah dunia yang tersembunyi.

Namun, bangsa Atlantis dikatakan jatuh dalam kejahatan dan korupsi, sehingga para dewa menghukum mereka dengan mengirimkan banjir dan gempa bumi yang menghancurkan pulau tersebut dan menenggelamkannya ke dalam laut. Hanya segelintir orang yang berhasil melarikan diri dan bertahan hidup.

Banyak teori yang mengemukakan bahwa Atlantis hanyalah cerita fiksi atau kiasan untuk menggambarkan keruntuhan sebuah peradaban.

Baca Juga: Misteri Atlantis, surga yang hilang itu ada di Indonesia?

Banyak orang percaya bahwa Atlantis adalah kota yang benar-benar ada dan terletak di lepas pantai Mediterania. Dalam dialog Plato yang berjudul Timaeus dan Critias, Atlantis digambarkan sebagai kota yang terletak di dekat Selat Gibraltar dan menjadi kekuatan utama pada masa itu. Namun, ada juga teori yang mengatakan bahwa Atlantis dapat ditemukan di wilayah lain seperti Karibia, Antartika, atau bahkan di bawah es Arktik.

Tidak ada bukti pasti tentang keberadaan Atlantis, sehingga banyak orang memandangnya sebagai legenda atau mitos. Namun, ada beberapa bukti yang mengindikasikan bahwa Atlantis mungkin ada di masa lalu.

Beberapa ahli sejarah percaya bahwa Piramida Mesir dipengaruhi oleh peradaban Atlantis, karena kedua peradaban itu memiliki kesamaan dalam arsitektur dan teknologi.Selain itu, beberapa peneliti menyatakan bahwa Atlantis mungkin tenggelam karena letusan gunung berapi, gempa bumi, atau tsunami. Mereka percaya bahwa bencana alam tersebut mengakibatkan Atlantis tenggelam ke dasar laut dan lenyap dari permukaan bumi.
 
Ada juga yang mengatakan bahwa manusia Atlantis meninggalkan kota mereka dan bermigrasi ke tempat lain, sehingga tidak ada lagi jejak keberadaan mereka.
 
 
Namun, beberapa orang masih percaya bahwa Atlantis tidak hanya sebuah kota, melainkan juga sebuah peradaban yang sangat maju. Mereka berpendapat bahwa Atlantis memiliki teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan zaman kuno lainnya, dan mungkin bahkan lebih maju daripada teknologi modern saat ini.
 
Beberapa orang percaya bahwa Atlantis memiliki kekuatan energi yang sangat besar dan dapat mengendalikan alam semesta. Mereka mengatakan bahwa manusia Atlantis dapat memanipulasi energi dalam bentuk suara, cahaya, dan magnetik.

Situs Gunung Padang

Dalam sejarahnya yang mistis, Atlantis sering kali dihubungkan dengan berbagai situs purba di seluruh dunia, dan salah satu yang paling menarik perhatian adalah Gunung Padang di Jawa Barat, Indonesia.

Gunung Padang, dengan keunikan struktur teras-teras batunya yang menyerupai piramida, telah memicu spekulasi tentang hubungannya dengan Atlantis. 

Baca Juga: Merinding! Time Traveler dari tahun 2714 ungkap serangan Alien dan ditemukannya Kota Atlantis!

Salah satu alasan mengapa Gunung Padang dikaitkan dengan Atlantis adalah usianya yang sangat tua. Meskipun belum ada konsensus yang pasti tentang usia Gunung Padang, beberapa penelitian menyatakan bahwa situs ini mungkin memiliki sejarah ribuan tahun. Usia yang luar biasa ini menciptakan kemungkinan bahwa Gunung Padang adalah bagian dari peradaban prasejarah yang hidup sebelum kejatuhan Atlantis.

Selain itu, struktur teras-teras batu yang ada di Gunung Padang juga mengingatkan pada gambaran Atlantis yang populer. K emiripan ini memperkuat keyakinan bahwa Gunung Padang mungkin memiliki hubungan dengan kota legendaris tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hubungan antara Gunung Padang dan Atlantis masih menjadi subjek spekulasi dan kontroversi. Tidak ada bukti yang meyakinkan yang secara langsung menghubungkan kedua situs ini. Banyak arkeolog dan sejarawan skeptis terhadap klaim ini, menganggapnya sebagai hipotesis yang belum terbukti secara ilmiah.

Selain itu, para peneliti juga mengakui bahwa pencarian Atlantis masih belum menemui titik terang yang pasti. Kisah tentang Atlantis pertama kali muncul dalam tulisan Plato pada abad ke-4 SM, namun hingga saat ini tidak ada bukti konkret tentang keberadaan kota tersebut. Atlantis tetap menjadi legenda dan misteri.

Sebuah negara kota yang diselubungi misteri, Atlantis, mungkinkah terletak di Indonesia pada masa silam?

Versi itu kian sengit dalam ruang perdebatan para ilmuwan saat ada teori lain yang menyebutkan Lemurian ada di Indonesia. Bukan Atlantis.

Atlantis dan Lemurian dipercaya sebagai dua peradaban yang telah memiliki tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju. Bahkan jauh melampaui teknologi yang ada saat ini.

Buku yang ditulis oleh Abdul Khafi Syatra berjudul "Misteri Atlantis: Surga yang Hilang itu Ada di Indonesia?" penerbit FlashBooks, Yogyakarta pada tahun 2010, menjadi salah satu referensi penting bagi sesiapa pun yang ingin larut menelusuri misteri Atlantis.

Lalu semakin menarik menautkan Atlantis dengan Indonesia, ketika seorang peneliti di Indonesia pada tahun 2015 bernama Dhani Irwanto, seorang alumni UGM, mengumpulkan sedikitnya 60 bukti tentang kota legenda itu di Laut Jawa.

Hasil kajiannya yang telah dibukukan itu disusun dengan merujuk petunjuk tulisan Plato, filsuf Yunani, yang juga mencatat keberadaan Atlantis secara rinci pada 360 tahun sebelum Masehi.

Bukti tersebut, antara lain, ditemukan di Pulau Bawean yang, dinilai Dhani, merupakan purwarupa Atlantis.

Bukti yang pertama ditelusuri, kata Dhani, yakni dataran dan saluran. Luas dataran Atlantis pada 11.600 tahun lebih silam itu adalah 555 x 375 kilometer persegi.

Bentuknya seperti selongsong peluru, ada pegunungan di bagian utara Atlantis serta laut di bagian selatan.

“Lokasinya yang cocok dengan kondisi sekarang itu di wilayah Kalimantan Tengah,” jelas Danidalam sebuah diskusi di Lawang Wangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada 2 Desember 2015.

Penemuan-penemuan yang menggemparkan dunia

Penemuan-penemuan yang menggemparkan telah dimulai sejak tahun 1960-an.

Pada tahun 1968, di sebuah Kepulauan Bimini, Samudra Atlantik sejumlah penyelam melihat sebuah jalan besar di dasar laut.

Setelah mereka menelusuri lebih dalam, ternyata benar sebuah jalan besar yang membentang dan terbuat dari batu raksasa.

Jalan tersebut dibuat menggunakan poligon dan batu persegi panjang.

Tekstur maupun ukuran batunya tidak sama, tapi batu tersebut tersusun rapi dan konturnya cemerlang.

Di tahun 1974, Sebuah penemuan juga muncul pada kapal peninjau laut Uni Soviet yang membuat 8 lembar foto yang kemudian jika disatukan akan menyerupai bentuk bangunan kuno mahakarya manusia.

Tidak hanya itu, pada tahun 1979 juga, para ilmuwan Amerika dan Prancis menemukan sebuah piramida di dasar laut "segitiga maut" Bermuda, tentunya dengan instrumen mereka yang sangat canggih.

Piramida tersebut memiliki panjang sekitar 300 meter, tinggi setidaknya 200 meter, serta puncak piramida hanya berjarak 100 meter dengan permukaan samudra, dan diyakini ukurannya melebihi piramida Mesir.

Terdapat juga dua lubang raksasa dibagian bawah piramida, air laut mengalir di dasar lubang dengan kecepatan yang luar biasa.

Benarkah semua penemuan tersebut adalah bekas peninggalan negara kota  Atlantis?

Atlantis adalah Indonesia?

Profesor Arysio Santos melakukan penelitian selama kurang lebih 30 tahun tentang legenda "Benua Yang Tenggelam".

Selama tiga dekade itu, 33 perbandingan mengenai luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, sampai cara bertani ia telah ungkapkan.

Hingga akhirnya penulusuran tersebut membuatnya mengarah bahwa "Surga Yang Hilang" itu berada di Indonesia.

Banyak buku yang ia telah terbitkan, termasuk "Atlantis, The Lost Continent Finally Found", hingga pada tanggal 9 September 2005, sejak dua bulan setelah buku terakhirnya itu terbit, beliau wafat.

Profesor Santos mengatakan bahwa manusia pertama kali muncul sejak tiga juta tahun lalu di daratan Afrika.

Dan, manusia purba tersebut bertransmigrasi ke seluruh Eurasia, hingga ke ujung Timur dan Australia setidaknya satu juta tahun yang lalu.

Lalu, di Nusantara inilah untuk pertama kali mereka menemukan iklim yang ideal untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Maka sebenarnya disinilah nenek moyang kita menemukan budaya bercocok tanam dan peradaban yang sangat maju.

Perkembangan tersebut terjadi pada masa pleistosen atau akhir zaman es, dimulai sejak sekitar 2,7 juta tahun silam dan selesai pada 11.600 tahun silam.

Permukaan laut pada zaman pleistosen lebih rendah 130 meter - 150 meter dari permukannya saat ini. Bumi pernah mengalami kejadian kenaikan air laut dari 130 meter hingga 150 meter.

Akibat insiden tersebut Atlantis tenggelam dan hilang untuk selamanya bersama sebagian penduduknya yang awalnya sangat banyak.

Berdasarkan data-data hasil penemuan Plato, saat bencana tersebut terjadi, jumlah penduduk Atlantis mencapai 20 juta dan itu hanya di Dataran Agung saja.

Sentra manusia yang sangat fantastis ini hanya mungkin terjadi dengan sistem budaya bercocok tanam terkemuka hingga bisa dua atau tiga kali panen dalam satu tahun. Produktivitas pertanian yang besar ini sudah menjadi ciri khas diwilayah tersebut, terkhususnya di Jawa dan Sumatera.

Dua puluh empat syarat Atlantis

Para ilmuwan membuat kesepakatan dengan menciptakan 24 syarat untuk menjadi Atlantis, di mana saja di seluruh dunia.

Para peneliti Atlantis dari 15 negara yang berkumpul di Pulau Milos, Yunani pada tanggal 11-13 Juli 2005 melakukan diskusi terkait posisi Atlantis, dan akhirnya memunculkan sebuah kejelasan perihal wacana Atlantis.

Lahirnya 24 syarat tentang Atlantis adalah untuk tidak mengacaukan data-data dan situs-situs yang telah ditemukan sebelumnya lewat klaim-klaim yang tidak otentik dan tanpa didukung dasar yang kuat.

Para spesialis bidang arkeologi, geologi, vulkanologi, dan ilmu-ilmu lain datang mempresentasikan pandangan mereka tentang semua aspek mengenai Atlantis dalam Konferensi yang bertajuk "Hipotesis Atlantis, Mencari Benua Yang Hilang"

Berikut 24 syarat Atlantis.

1. Metropolis Atlantis harus terletak di suatu tempat yang tanahnya pernah ada atau sebagian masih ada.

2. Metropolis Atlantis harus mempunyai morfologi yang jelas berupa selang-seling daratan dan perairan yang berbentuk cincin memusat.

3. Atlantis harus berada di luar pilar-pilar Hercules.

4. Metropolis Atlantis lebih besar dari Libya dan Anatolia, serta Timur Tengah dan Sinai (gabungan).

5. Atlantis harus pernah dihuni oleh masyarakat maju/beradab/cerdas (literate population) dengan keterampilan dalam bidang metalurgi dan navigasi.

6. Metropolis Atlantis harus secara rutin dapat dicapai melalui laut dari Athena.

7. Pada waktu itu, Atlantis harus berada dalam situasi perang dengan Athena.

8. Metropolis Atlantis harus mengalami penderitaan dan kehancuran fisik parah yang tidak terperikan (unprecedented proportion).

9. Metropolis Atlantis harus tenggelam seluruhnya atau sebagian dibawah air.

10. Waktu kehancuran Metropolis Atlantis adalah 9000 tahun Mesir, sebelum abad ke-6 SM.

11. Bagian dari Atlantis berada sejauh 50 stadia (7,5 km) dari kota.

12. Atlantis padat penduduk yang cukup untuk mendukung suatu pasukan besar (10.000 kereta perang, 1.200 kapal dan 1.200.000 pasukan).

13. Ciri agama penduduk Atlantis adalah mengorbankan banteng-banteng.

14. Kehancuran Atlantis dibarengi oleh adanya gempa bumi.

15. Setelah kehancuran Atlantis, jalur pelayaran tertutup.

16. Gajah-gajah hidup di Atlantis.

17. Tidak mungkin terjadi proses-proses, selain proses-proses fisik atau geologis yang menyebabkan kehancuran Atlantis.

18. Di Atlantis, banyak mata air panas dan dingin dengan kandungan endapan mineral.

19. Atlantis terletak di dataran pantai berukuran 2000×3000, dan dikelilingi oleh pegunungan yang langsung berbatasan dengan laut.

20. Atlantis menguasai negara-negara lain pada zamannya.

21. Angin di Atlantis berhembus dari arah Utara (hanya terjadi di belahan bumi Utara)

22. Batuan Atlantis terdiri dari bermacam warna, yaitu hitam, putih dan merah.

23. Banyak saluran-saluran irigasi dibuat di Atlantis.

24. Setiap 5 dan 6 tahun sekali, penduduk Atlantis berqurban banteng.

Dengan dibuatnya dua puluh empat syarat Atlantis, harapan di bidang sains bisa objektif terhadap segala klaim-klaim yang dilakukan para ahli dalam mengungkap misteri Atlantis.

Sehingga, tidak ditemukan lagi klaim berbau "rasis" terkait letak atau lokasi Atlantis.

Meskipun telah dibuat kesepakatan mengenai syarat menjadi Atlantis, kontroversi dan misterinya tetap saja akan menyelimuti umat manusia dari masa ke masa.

Walaupun banyak pakar yang menyatakan penemuannya, tetap saja belum ada satupun yang mampu menjawab dan menjelaskan secara spesifik bukti-bukti yang mereka dapatkan di lapangan.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler