Seteguk dari sejarah kopi yang dimulai dari Ethiopia dan kedai kopi pertama di dunia, Kiva Han

27 Februari 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi kopi - Seteguk dari sejarah kopi yang dimulai dari Ethiopia dan kedai kopi pertama di dunia, Kiva Han /Pixabay/Anja

WartaBulukumba - Secangkir kopi seperti ciuman lembut yang menggoda indra penciuman sehingga banyak peminum kopi memejamkan mata saat menikmati momen sederhana namun penuh makna itu.

Setetes kopi yang pertama menyentuh lidah memberikan rasa asam yang sedikit pahit kemudian bergabung dengan rasa manis yang alami, seperti sebuah harmoni yang sempurna di dalam mulut.

Setelah menelan, rasa kopi masih tetap terasa di mulut memberikan rasa yang hangat dan nikmat di dalam dada. Terkadang peminumnya merasa seperti sedang terbang, seolah-olah kopi itu adalah sayap yang membawanya ke tempat-tempat yang indah dan tak terbayangkan.

Baca Juga: Telusur jejak Saranjana kota gaib yang sangat maju! Versi lain sebut negeri Alien dan Atlantis

Begitulah, kopi bukan hanya sekadar minuman, melainkan sebuah pengalaman. Pengalaman yang mempertemukan kita dengan aroma, rasa, dan sensasi yang tak terlupakan.

Siapa yang pertama kali menemukan kopi?

Lembaran sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh bangsa Ethiopia di Benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.

Ada beberapa buku yang mengulas seputar sejarah kopi dan tutorialnya.

Baca Juga: Ghazwatul Hind berdasarkan Nubuwah Rasulullah SAW adalah gerbang Perang Dunia 3?

Kita bisa 'menghirup' sejarah kopi dalam buku "The World Atlas of Coffee: From Beans to Brewing" yang ditulis oleh James Hoffman, penerbit Mitchell Beazley, terbit pada tahun 2018.

Buku ini membahas sejarah kopi dan cara-cara membuat kopi dari berbagai belahan dunia. James Hoffman juga merupakan seorang barista dan pemilik toko kopi, sehingga ia memberikan wawasan yang mendalam tentang kopi.

Jika Anda inginmemeprdalam pengetahuan tentang kopi di dalam prosesnya maka buku ini recommended, "The Coffee Roaster's Companion" oleh Scott Rao, penerbit Scott Rao, terbit pada tahun 2014.

Baca Juga: Telusur Hari Valentine dari pojok sejarah dan legenda berbagai versi

Buku ini membahas teknik memanggang kopi yang berkualitas. Scott Rao adalah seorang konsultan kopi dan penulis buku tentang kopi yang terkenal, sehingga bukunya memberikan informasi yang sangat berguna bagi para penggemar kopi.

Bacalah "God in a Cup: The Obsessive Quest for the Perfect Coffee" jika ingin menyesap kisah menarik tentang kopi yang ditulis oleh Michaele Weissman, penerbit Houghton Mifflin Harcourt, terbit pada tahun 2008.

Buku ini menceritakan tentang perjalanan tiga pengusaha kopi yang mencari biji kopi terbaik di dunia.

Baca Juga: Sebuah 'mesin waktu' yang sangat dirahasiakan tersembunyi di Vatikan?

Kita juga bisa baca "The Blue Bottle Craft of Coffee: Growing, Roasting, and Drinking, with Recipes" oleh James Freeman, Caitlin Freeman, dan Tara Duggan, penerbit Ten Speed Press, terbit pada tahun 2012.

Buku ini memberikan informasi tentang kopi mulai dari cara menanam, memanggang, hingga menyajikannya dalam berbagai resep. James Freeman adalah pemilik dari Blue Bottle Coffee, sebuah toko kopi yang terkenal di Amerika Serikat.

Referensi yang bagus juga bisa kita teguk di buku "Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World" oleh Mark Pendergrast, penerbit Basic Books, terbit pada tahun 1999.

Buku ini membahas sejarah kopi dari zaman kuno hingga saat ini, termasuk pengaruhnya terhadap politik, ekonomi, dan budaya. Mark Pendergrast adalah seorang penulis yang ahli dalam sejarah kopi dan minuman lainnya, sehingga bukunya sangat informatif dan menarik.

Kedai Kopi Pertama di Dunia

Kedai kopi pertama di dunia yang tercatat diketahui muncul pada 1475. Kedai kopi ini bernama Kiva Han dan berada di Kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) Turki. Kedai kopi ini diketahui menjadi coffee shop pertama yang buka dan melayani pengunjungnya dengan kopi khas Turki.

Pada masa itu, kopi adalah unsur penting dalam kebudayaan Turki. Sangkin pentingnya bahkan ada hukum yang mengatakan jika seorang suami tidak memberikan pasokan kopi yang cukup untuk istrinya, maka istrinya berhak menceraikan sang suami.

Kopi di Turki ini disajikan kuat, hitam dan tanpa filter. Orang-orang Turki gemar menikmati kopi mereka dengan memasaknya dengan ibrik (pot ala Turki). Budaya minum kopi seperti ini masih diterapkan di Turki hingga sekarang.

Kiva Han didirikan pada tahun 1475 oleh seorang pedagang kopi asal Yaman bernama Shams al-Din al-Halwani. Kedai kopi ini menjadi populer dan terkenal karena menyajikan kopi yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang unik.

Selain itu, Kiva Han juga menjadi tempat untuk pertemuan dan diskusi para ulama dan cendekiawan Islam pada masa itu.

Kedai kopi ini menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya yang penting dalam sejarah perkembangan kopi di dunia.

Kedai Kopi Pertama di Eropa

Ide minum kopi pertama dengan krim dan gula awalnya ada di Eropa pada 1529 dan ini adalah waktu sama saat kedai kopi pertama di Eropa didirikan. Pada masa itu, Kota Wina Austria diserbu oleh tentara Turki. Dan para tentara ini meninggalkan banyak sekali pasokan kopi di Wina pada saat mereka melarikan diri dari Wina.

Adalah Franz Georg Kolschitzky yang mengklaim kopi-kopi tentara Turki ini sebagai rampasan perang. Lalu Kolschitzky membuka sebuah kedai kopi yang diketahui sebagai kedai kopi pertama di Eropa.

Kolschitzky ternyata dulu pernah tinggal di Turki dan dia merupakan satu-satunya orang di Wina yang mengetahui betapa berharganya biji kopi mengingat tidak popularnya kopi pada masa itu.

Di kedai kopinya ini Kolschitzky memperkenalkan gagasan minum kopi dengan menggunakan penyaring dan juga menikmati kopi dengan susu dengan gula.

Minuman yang digagas Kolschitzky ini mendapat sambutan baik dan sejak itu mulailah bermunculan kedai-kedai kopi yang tak hanya menjual kopi tetapi juga makanan manis sebagai teman minum kopi. Pada masa itu popularitas kopi merebak dan berkembang hingga ke Inggris.

Keberadaan kopi terus menyebar, dengan kedai kopi pertama dibuka di daratan Britania pada tahun 1652.

Meskipun popularitasnya terus bertambah di Eropa, ide membuka kedai kopi sampai di Inggris langsung dari Turki. Pedagang Inggris yang meniagakan barang-barang Turki (termasuk kopi) memiliki dua orang pelayan yang kemudian memisahkan diri, untuk masuk ke bisnis mereka sendiri. Kedai kopi “The Turk’s Head” akhirnya lahir.

Orang Inggris menamakan kedai kopi mereka “penny university” (Universitas Duit) karena harga kopi yang memang mahal saat itu dan banyaknya bisnis kelas atas didirikan di sini.

Pada kenyataannya, sebuah kedai kopi kecil yang dijalankan oleh Edward Lloyd pada tahun 1668 adalah contoh sejati, sampai sekarang bisnis tersebut masih berjalan sebagai perusahaan insuransi Lloyd’s of London.

Dari Inggris, ide ini terus tersebar di Eropa. Italia di tahun 1654 dan kemudian Paris di tahun 1672, sedangkan Jerman mendirikan kedai kopi pertama di tahun 1673.

Ketika masa kolonialisasi Amerika, kedai kopi secara cepat ikut menyebar. Aturan kedai kopi di Amerika sama dengan kedai-kedai di Inggris: tempat berkumpulnya komunitas bisnis. The Tontine Line Coffee House (1792) di New York adalah lokasi asli New York Stock Exchange, karena dari dulu sangat banyak kegiatan bisnis dijalankan di sini.

Sampai saat itu, kedai kopi masih menyajikan kopi seduh tradisional. Kemudian muncullah espresso.

Pada tahun 1946, Gaggia menciptakan mesin membuat espresso komersil yang jauh lebih mudah dan aman digunakan dibandingkan model-model awal. Kedai kopi Gaggia, di Italia, adalah lokasi pertama yang menggunakan mesin ini dan menawarkan espresso disamping kopi seduh tradisional. Era modern kedai kopi telah dimulai.

Tentu saja, kedai kopi oldies tidak harus dibingungkan dengan kedai kopi yang muncul pada dekade baru-baru ini. Yang sebenarnya adalah restaurant yang melayani menu makanan berat, disamping kopi.

Tim Horton merupakan contoh yang bagus untuk kedai kopi yang populer, yang selain menyajikan berbagai macam makanan berat, mereka terkenal di berbagai negara untuk kopi mereka yang nikmat. Tapi, ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai kedai kopi karena mereka tidak menyediakan espresso atau minuman lain yang berbahan dasar espresso.

Dan juga kita tidak mungkin dapat melupakan apa yang paling terkenal dan memiliki jaringan sangat luas dibanding kedai kopi yang lain, Starbucks. Mereka membuka counter mereka yang pertama pada 1971 di Seattle dan kini telah membanjiri dunia di 8.000 lokasi.

Seiring dengan perkembangan zaman, kedai kopi mulai muncul di berbagai negara di seluruh dunia dan menjadi tempat favorit untuk bersantai dan bersosialisasi.

Bisnis Kopi

Saat ini, kedai kopi menjadi bisnis yang sangat populer dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.

Usaha kedai kopi adalah jenis bisnis yang populer dan terus berkembang di seluruh dunia.

Dalam usaha kedai kopi, pemilik usaha menyediakan berbagai jenis kopi dan minuman lainnya yang disajikan dalam suasana yang nyaman dan santai.

Berikut adalah beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan dalam memulai usaha kedai kopi:

1. Menentukan jenis kopi yang akan dijual: Penting untuk memilih jenis kopi yang berkualitas dan disukai oleh pelanggan. Selain itu, pemilik usaha juga dapat menawarkan variasi kopi, seperti espresso, cappuccino dan latte.

2. Menentukan lokasi yang tepat: Lokasi yang tepat sangat penting dalam memulai usaha kedai kopi. Pemilik usaha harus memilih lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh pelanggan, seperti di pusat perbelanjaan atau di dekat kampus.

3. Menyediakan suasana yang nyaman: Suasana yang nyaman dan santai adalah kunci keberhasilan dalam usaha kedai kopi. Pemilik usaha dapat menambahkan dekorasi yang menarik dan memberikan tempat duduk yang nyaman bagi pelanggan.

4. Menyediakan makanan ringan: Selain kopi, pemilik usaha juga dapat menawarkan makanan ringan, seperti roti bakar, kue, dan sandwich.

5. Mengelola stok dan keuangan: Penting untuk memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Selain itu, pemilik usaha juga harus mengelola keuangan dengan baik dan membuat perencanaan yang matang untuk memastikan kelangsungan usaha kedai kopi.

Usaha kedai kopi dapat menjadi bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan baik. Pemilik usaha harus fokus pada kualitas produk dan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, serta melakukan inovasi dan peningkatan secara terus-menerus untuk tetap bersaing dalam pasar yang kompetitif.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler