Network
- 250 gram daging sapi
- santan kara ukuran kecil
- 2 sdm kecap manis
- 4 biji cengkeh
- 2 biji kembang lawang
- bubuk kari
- garam
- merica
- gula pasir
Bahan bumbu halus
Tak kalah penting adalah ansambel bumbu halus: cabai merah dan rawit yang memberikan keberanian pedas, bawang merah dan putih yang menjadi dasar flavor, jahe dan kunyit yang membawa kehangatan, kapulaga, ketumbar, jintan, dan kemiri yang telah disangrai, mengundang aroma khas yang membangkitkan selera. Detilnya berikut ini:
- 5 biji cabai merah
- 8 biji cabai rawit
- 6 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 ruas jari jahe
- 1/2 ruas jari kunyit
- 3 biji kapulaga, sangrai
- 1 sdt biji ketumbar, sangrai
- sejumput jintan, sangrai
- 2 biji kemiri, sangrai
Baca Juga: Tips emak-emak Bulukumba: Cara menyimpan daging sapi kurban agar awet
Proses memasak
Proses memasaknya dimulai dengan sebuah 'tarian'. Daging sapi, setelah dicuci bersih, direbus bersama bawang putih yang telah dihaluskan.
Air kaldu yang dihasilkan adalah esensi rasa yang tak boleh terbuang sia-sia. Kemudian, bumbu halus ditumis hingga harum, menciptakan lapisan aroma yang kompleks, sebelum daging sapi yang telah dipotong-potong menari bersama dalam wajan.
Langkah selanjutnya adalah penambahan bubuk kari, diikuti oleh air kaldu rebusan, yang menyatukan semua elemen dengan sempurna.
Santan kemudian dituang, disusul garam, merica, dan gula pasir, berpadu dalam harmoni rasa yang kaya. Proses memasak berlanjut hingga semua bahan menyatu, mendidih dalam kehangatan yang menggugah selera.
Akhirnya, setelah tes rasa, kari daging sapi siap disajikan. Lebih dari sekedar hidangan, ini adalah perjalanan rasa yang mengajak kita menelusuri jejak kuliner Bulukumba, sebuah pengalaman yang menggabungkan kekayaan rasa, aroma, dan budaya dalam satu piring.***(Israwaty Samad)
