Godaan 'si nona manis': Jelajah lezatnya kue tradisional di Bulukumba

29 Juni 2024, 12:32 WIB
Kue nona manis /Tangkapan layar Instagram.com/@reseo.bakingcooking

WartaBulukumba.Com - Kuliner Bulukumba senantiasa merengkuh banyak cerita dari kekayaan warisan tradisi. Salah satu yang sering tercipta adalah sajian kue nona manis yang lahir dari tangan-tangan terampil.

Cahaya ruangan  memantulkan warna hijau pandan adonan yang lembut dan lapisan putihnya yang halus, seperti lukisan hidup. Aroma santan dan pandan berdansa di udara, menggugah setiap indera. Suara desis uap dari pengukus menambah irama, sementara emak-emak Bulukumba dengan penuh cinta dan kehati-hatian, menyempurnakan setiap detail.

Kue ini mudah ditemukan di berbagai daerah di Nusantara. Namun tentu  saja, lain daerah lain kisahnya. Meskipun perbedaannya hanya sedikit saja.

Baca Juga: Manis gurih kue dumpi eja: Warisan kuliner tradisional Kajang Bulukumba yang sarat dengan filosofi

Bahan-bahan

Dalam dapur yang penuh dengan aroma harum dan hangat, kita bisa segera memulai perjalanan kita dengan menyatukan bahan-bahan.

Berikut adalah bahan-bahan untuk resep kue nona manis ala dapur Bulukumba:

Bahan A (Adonan Pandan):

250 ml santan sedang

2 sdm endapan jus pandan

60 gr gula pasir

30 gr maizena

1/4 sdt garam

Baca Juga: 5 kue khas Bulukumba yang tak pernah lekang ditelan zaman

Bahan B (Adonan Pandan):

120 gr gula pasir

1 butir telur

135 gr terigu protein sedang

250 ml santan sedang

Bahan C (Adonan Putih):

250 ml santan kental (200 ml santan instan dicampur dengan air)

1 sdm gula pasir

1 sdm terigu protein sedang

1/4 sdt garam

Baca Juga: Jelajah kue tradisional khas Bulukumba: Sentuhan manis merayu dari kue bolu peca

Bahan A - suatu simfoni dari santan, endapan jus pandan, gula pasir, maizena, dan sejumput garam. Seperti seorang maestro, kita mengaduknya dengan penuh kelembutan, memastikan setiap butir tercampur sempurna, menghasilkan adonan pandan yang halus dan lembut.

Kemudian, kita berpindah ke Bahan B. Di sini, gula dan telur bersatu dalam tarian mixer, berputar dan mengembang, menciptakan sebuah balet udara dan manis. Terigu bergabung, diikuti oleh santan, semuanya berdansa dalam harmoni sempurna. Bahan A kemudian dengan hati-hati dicampurkan ke dalam adonan ini, membawa warna hijau dan aroma pandan yang memikat.

Sementara itu, Bahan C menunggu, sebuah kombinasi santan kental, gula pasir, terigu, dan garam, mewakili kepolosan dan kesederhanaan. Dicampur dan dimasak dengan lembut, adonan putih ini menceritakan kisahnya sendiri, lembut dan menenangkan.

Cara membuat

Di dapur yang sudah dipenuhi aroma menggoda, kita memulai langkah selanjutnya. Pengukusan dimulai, menghangatkan ruangan dengan uap yang menari. Kita mengambil adonan putih, yang sekarang sudah siap, dan memasukkannya ke dalam botol, siap untuk menyempurnakan karya kita.

Cetakan kue talam sudah menanti, oleskan minyak goreng tipis-tipis, seperti melukis kanvas. Adonan pandan, kini menjadi bintang utama, dituang dengan penuh perasaan ke dalam cetakan. Lalu, dengan gerakan yang penuh kehati-hatian, adonan putih ditambahkan, menciptakan lapisan yang sempurna.

Sajian kue nona manis kini siap untuk diukus. Dengan api sedang, kue ini perlahan mengembang, mengunci aroma dan rasa dalam setiap lapisannya. Selama 10-12 menit, kita menunggu dengan penuh antisipasi, membayangkan keajaiban yang sedang terjadi di dalam pengukus.

Akhirnya, saatnya tiba, kue nona manis, dengan lapisan hijau pandan yang lembut dan lapisan putih yang halus, siap disajikan. Setiap gigitan adalah perayaan rasa, sebuah perjalanan melalui tradisi dan inovasi, menangkap esensi dari keindahan kuliner.

Resep ini bukan hanya tentang membuat kue, tapi juga tentang merayakan seni memasak, menghargai setiap detail dan bahan, mengubahnya menjadi sebuah mahakarya yang dapat dinikmati dan dibagi.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler