WartaBulukumba - Indonesia kaya akan kuliner tradisional yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya. Salah satunya adalah kue dumpi eja, sebuah kue manis dengan tekstur lembut dan kenyal yang berasal dari masyarakat Kajang, Bulukumba.
Kue ini dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti beras ketan dan gula merah, namun memiliki cita rasa yang istimewa. Semakin digigit, semakin terasa manisnya.
Pembuatan kue dumpi eja tidak hanya sekadar proses kuliner, melainkan juga mengandung filosofi mendalam tentang gotong royong dan kebersamaan.
Di masyarakat Kajang, pembuatan kue ini selalu dilakukan bersama-sama. Gotong royong menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam setiap langkah pembuatan, mencerminkan rasa kebersamaan dan saling membantu.
Nilai Sakral dan Tradisi
Dumpi eja bukan hanya sekadar kue, tetapi juga memiliki nilai sakral dalam budaya Kajang. Kue ini biasanya hanya ditemukan dalam acara-acara penting seperti upacara adat, selamatan, dan resepsi pernikahan. Bagi masyarakat Kajang, dumpi eja adalah simbol dari kehangatan dan kebersamaan dalam setiap pertemuan.
Dalam acara pernikahan adat, khususnya bagi para lajang, kue dumpi eja memiliki makna khusus. Ada kepercayaan bahwa muda-mudi yang memakannya akan segera menemukan jodoh mereka.
Meskipun ini hanyalah mitos, tradisi ini tetap dilestarikan sebagai bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.
Baca Juga: Resep kue uhu uhu khas Bulukumba, Indonesian cake ngetop Sulawesi Selatan