Network
WartaBulukumba - Membahas tentang berat badan ideal adalah seperti menjelajahi medan yang rumit dan membingungkan, di mana berbagai faktor dan pandangan bertentangan bertemu dalam keseimbangan yang rapuh.
Seperti lautan yang bergerak dalam ombak yang tak berkesudahan, definisi berat badan ideal bergeser seiring berjalannya waktu.
Mode dan tren mengontrol apa yang dianggap indah dan memengaruhi persepsi kita terhadap tubuh. Zaman dahulu, kelebihan berat badan sering kali dianggap sebagai tanda kemakmuran, sedangkan di era modern, kecenderungan berbalik ke arah kelebihan berat badan yang dianggap sebagai masalah kesehatan yang perlu diatasi.
Baca Juga: Pecandu kopi wajib tahu! Begini cara minum kopi yang sehat
Namun, seiring perubahan pandangan sosial, terjadi pergeseran yang kuat terhadap penghargaan akan keberagaman tubuh. Gerakan body positive dan advokasi untuk mencintai dan merawat tubuh dalam berbagai bentuk dan ukuran telah menggugah kesadaran kita akan pentingnya menerima tubuh kita apa adanya. Pengakuan terhadap keragaman ukuran tubuh dan berbagai jenis tubuh menjadi lebih nyata dalam media dan platform sosial.
Namun demikian, kesehatan tetap menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Tubuh yang sehat berperan dalam menjaga kualitas hidup yang optimal. Jadi, bagaimana kita menemukan keseimbangan antara menerima tubuh kita dan merawat kesehatan kita?
Berat badan ideal adalah konsep yang relatif, yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tinggi badan, komposisi tubuh, dan genetika individu. Terlalu sering kita membandingkan diri kita dengan standar yang diusung oleh masyarakat atau media, tanpa memperhatikan bahwa kita semua unik dan berbeda.
Baca Juga: Operasi bariatrik: Membongkar kelebihan berat badan dengan pisau bedah
