Kenali macam-macam dan efek samping anestesi

4 Desember 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi operasi. Kenali macam- macam dan efek samping anestesi /Unsplash.com/ Piron Guillaume

WartaBulukumba - Sesiapapun yang pernah berhadapan langsung dengan alat-alat operasi medis niscaya pernah mengenal sistem anestesi.

Dikutip dari laman Mayo Clinicsekitar 1 atau 2 orang di setiap 1.000 orang mungkin sebagian terjaga selama anestesi umum dan mengalami apa yang disebut kesadaran intraoperatif yang tidak diinginkan. Bahkan lebih jarang mengalami rasa sakit, tetapi ini bisa terjadi juga.

Karena relaksasi otot yang diberikan sebelum operasi, orang tidak dapat bergerak atau berbicara untuk memberi tahu dokter bahwa mereka bangun atau mengalami rasa sakit. 

Baca Juga: 4 fakta keratin pada rambut, ini manfaatnya

Untuk beberapa pasien, ini dapat menyebabkan masalah psikologis jangka panjang, mirip dengan gangguan stres pascatrauma.

Fenomena ini sangat jarang sehingga sulit untuk membuat koneksi yang jelas. 

Beberapa faktor yang mungkin terlibat, meliputi: operasi darurat, persalinan caesar. depresi, penggunaan obat-obatan tertentu, masalah jantung atau paru-paru, penggunaan alkohol setiap hari. dosis anestesi yang lebih rendah daripada yang diperlukan digunakan selama prosedur, serta kesalahan oleh ahli anestesi, seperti tidak memantau pasien atau tidak mengukur jumlah anestesi dalam sistem pasien selama prosedur.

Baca Juga: 5 penyebab sering merasa mengantuk yang jarang diketahui

Dikutip dai laman AloDokter, anestesi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu anestesi lokal, regional, dan umum.

Setiap jenis anestesi memiliki cara kerja dan tujuan yang berbeda-beda, berikut adalah penjelasannya.

1. Anestesi lokal

Anestesi lokal dilakukan dengan memblokir sensasi atau rasa sakit pada area tubuh yang akan dioperasi. Jenis anestesi ini tidak memengaruhi kesadaran, sehingga pasien akan tetap sadar selama menjalani operasi atau prosedur medis.

Baca Juga: 5 panduan memilih dokter kandungan bagi ibu hamil

2. Anestesi regional

Anestesi regional dilakukan dengan memblokir rasa sakit di sebagian anggota tubuh. Seperti halnya anestesi lokal, pasien akan tetap tersadar selama operasi berlangsung, namun tidak dapat merasakan sebagian anggota tubuhnya.

 

3. Anestesi umum

Anestesi umum atau biasa disebut bius total adalah prosedur pembiusan yang membuat pasien menjadi tidak sadar selama operasi berlangsung.

Anestesi jenis ini sering digunakan untuk operasi besar, seperti operasi jantung terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ.

Seperti juga prosedur medis lainnya, anastesi berisiko menimbulkan efek samping, baik ringan maupun berat. Berikut ini adalah efek samping yang bisa terjadi akibat pemberian anestesi, berdasarkan jenis anestesinya.

Baca Juga: Ingin cepat hamil setelah menikah? Intip tips berikut

Efek samping anestesi lokal:

  • Rasa nyeri, ruam, serta pendarahan ringan di area suntikan.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Mati rasa pada area yang disuntik.
  • Kedutan pada jaringan otot.
  • Penglihatan kabur.

Efek samping anestesi regional:

  • Sakit kepala.
  • Reaksi alergi.
  • Nyeri punggung.
  • Perdarahan.
  • Kejang.
  • Sulit buang air kecil.
  • Penurunan tekanan darah.
  • Infeksi tulang belakang.

Efek samping anestesi umum:

  • Mual dan muntah.
  • Mulut kering.
  • Sakit tenggorokan.
  • Suara serak.
  • Rasa kantuk.
  • Menggigil.
  • Timbul nyeri dan memar di area yang disuntik atau dipasangkan infus.
  • Kebingungan.
  • Sulit buang air kecil.
  • Kerusakan gigi.

Baca Juga: Tips agar bayi bisa tidur dengan pulas dan nyaman

Risiko untuk mengalami efek samping anestesi akan semakin tinggi apabila pasien memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, misanya penyakit jantung atau obesitas.

Usia yang terlalu muda atau terlalu tua, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, serta konsumsi obat-obatan tertentu juga akan meningkatkan risiko terjadinya efek samping anestesi.***

 

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler