Hamas serukan untuk menggagalkan ritual sapi merah betina di Masjid Al Aqsa

- 19 April 2024, 16:47 WIB
Ketegangan yang terjadi di Kota Tua Yerusalem ketika puluhan pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa yang suci pada hari Kamis, 18 April 2024.
Ketegangan yang terjadi di Kota Tua Yerusalem ketika puluhan pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa yang suci pada hari Kamis, 18 April 2024. /Quds Press

Beberapa teolog percaya bahwa pembangunan Kuil Ketiga akan mengarah pada "Hari penghakiman" atau "Akhir zaman" ketika Tuhan menghakimi umat manusia dan memutuskan nasib kekal mereka.

Penggalian di bawah Masjid Al Aqsa

Bertahun-tahun lamanya, Zionis menurut berbagai laporan, sewenang-wenang melakukan penggalian di bawah Masjid Al Aqsa. Semakin hari, semakin kuat harapan Zionis Yahudi agar kuil itu segera ditemukan. Bagi Zionis, kuil itu adalah pusat dunia dan di situlah akan lahir 'Messiah', yaitu pemimpin dan pembela kaum Yahudi yang mereka nanti-nantikan selama ini.

Sewaktu kongres pertama pihak Zionis di Switzerland pada tahun 1897, seorang paderi Yahudi telah menyeru bangsa Yahudi agar kembali ke tanah Palestina.

Penyelamat bangsa mereka akan muncul di situ. Untuk itu, Kuil Solomon harus dibangun bagi menyambut kedatangan "Messiah" mereka.

Mereka percaya di bawah Masjid Al Aqsa itulah terkuburnya Kuil Solomon. Untuk itu, masjid suci umat Islam harus diruntuhkan untuk membangun kembali Kuil Solomon.

Illuminati dan Zionis

Menyibak ritual dengan sapi merah betina dan menghancurkan Masjid Al Aqsa sangat erat kaitannya dengan hubungan langsung antara Illumintai dan Zionis.

Mengutip buku "The House of Rothchilds & Illuminati" yang ditulis oleh Cherly Jones, organisasi Illuminati ini sudah ada jauh sebelum masa Adam Weishaupt.

Adam Weishaupt adalah sosok perpanjangan tangan ordo Qabala, yaitu ordo rahasia Yahudi tertua yang sudah ada sejak 4.000 tahun silam.

Zionis yang mendirikan 'Israel' sebagai 'negara' di atas Palestina, dalam berbagai literatur disebutkan sebagai pion utama dari Illuminati yang bergerak mengarahkan bangsa-bangsa di muka Bumi ini menuju "The New World Order" atau "Tatanan Dunia Baru".

Ordo Qabala memiliki misi politik dan menyebarluaskan ajaran menyembah Lucifer, nama lain dari Iblis yang dalam agama-agama Samawi diyakini sebagai makhluk bertakwa namun kemudian membangkang karena kesombongannya.

Lucifer, dalam beberapa versi disebutkan sebagai sosok paling bertanggung jawab di balik penyusunan Kitab Talmud, sebuah 'kitab suci' kedua seyelah Taurat. Kitab Talmud disebut juga "Kitab Iblis" dan menjadi pegangan kaum Zionis Yahudi.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah