Kekhawatiran China terhadap intervensi AS
Ulasan analis di Rappler.com pada Desember 2023 lalu menguraikan, China telah berhati-hati untuk tidak menggunakan kapal angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat atau kekuatan mematikan, mungkin karena kekhawatiran akan eskalasi, khususnya intervensi AS.
China menggunakan taktik intimidasi terhadap kapal-kapal Filipina. Analisis ini menyarankan bahwa Filipina mungkin perlu mempertimbangkan opsi lain yang tidak meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan.
Pernyataan Departemen Luar Negeri AS secara eksplisit menyatakan bahwa serangan bersenjata terhadap kekuatan bersenjata Filipina, termasuk Penjaga Pantai, di mana saja di Laut China Selatan akan memicu Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina.
Meningkatnya ketegangan antara China dan Filipina dapat memicu konflik yang lebih luas melibatkan AS, terutama mengingat bahwa Washington dan Manila memiliki perjanjian pertahanan bersama.
Pemerintahan Presiden Marcos telah bergerak lebih dekat dengan Washington, sementara China terus menegaskan klaimnya atas sebagian besar Laut China Selatan melalui tindakan proaktif.***