WartaBulukumba.Com - Bara perang di Gaza terus menyala dalam pelukan musim dingin. Tak ada kata henti bagi Zionis yang terus melancarkan genosida terhadap warga sipil Palestina di Gaza melalui serangan bom dan artileri.
Sepanjang hari Ahad, 28 Januari 2024, kebrutalan Zionis penjajah 'Israel' tak kunjung reda, meskipun purtusan Mahkamah InternaSIional, ICJ, mengeluarkan ketetapan bahwa 'Israel' melakukan genosida.
Serangkaian laporan pembantaian yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza, menyatakan bahwa dalam 48 jam terakhir, telah terjadi 38 pembantaian.
Baca Juga: Hamas mengendalikan sepenuhnya perang di Gaza, Zionis terus menarik mundur pasukannya
Zionis perpanjang izin warganya memiliki senjata
Di tengah kekerasan yang berlangsung, seorang anak Gaza yang terluka dalam serangan udara Zionis mengucapkan kalimat yang sangat menyentuh, "Alhamdulillah aku luka, bukan syahid," menunjukkan ketabahan dan kesedihan yang mendalam yang dialami oleh warga sipil di kawasan tersebut.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional penjajah 'Israel', Itamar Ben Gvir, mengumumkan perpanjangan masa berlaku izin memiliki senjata bagi pemukim Yahudi ilegal di wilayah tersebut selama enam bulan tambahan. Keputusan ini diperkirakan akan memperkeruh situasi keamanan di wilayah tersebut.
Terlihat dalam sebua video yang beredar di X, kesedihan mendalam dirasakan oleh seorang ayah Palestina di Yamoun, Jenin, yang kehilangan anaknya akibat tembakan kelompok bersenjata Zionis. Dia mengecup kening putranya untuk terakhir kali, simbol dari penderitaan yang tidak terperikan yang dialami oleh banyak keluarga di kawasan konflik.
Baca Juga: Tiga bulan perang di Gaza pasukan Zionis hanya punya 4 opsi: Tewas, cacat, disandera, dan gila
Banyak syuhada belum bisa dikuburkan
Di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, sebuah video menunjukkan deretan jenazah para syuhada yang belum dapat dikuburkan, menggambarkan kebrutalan konflik yang berlangsung.