WartaBulukumba.Com - Di sudut-sudut Gaza, suara dentuman dan gemuruh pertempuran terus membahana. Langit gelap berpendar dengan cahaya ledakan. Di jalanan sempit Khan Yunis, para pejuang Palestina bergerak cepat dan gesit, menyusuri bayang-bayang bangunan yang retak, sambil menghindari serpihan.
Di kejauhan, suara drone berdengung seperti nyanyian maut. Para pejuang Palestina di balik selubung pasir dan asap. Menunggu saat-saat yang tepat membantai musuhnya.
Media Khaberni, dalam laporannya pada Selasa, 23 Januari 2024, yang mengutip saluran Ibrani 13, menyampaikan tentang keberhasilan pejuang Palestina di Khan Yunis yang berhasil mundur tanpa cedera setelah menembakkan rudal yang menewaskan 21 tentara Zionis..
Baca Juga: Serangan AS dan Inggris ke Yaman akhirnya mengerucutkan dua kubu besar di dunia internasional
Menteri Perang Zionis membuat pengakuan
Televisi Al Jazeera, melaporkan bahwa Menteri Perang Zionis Yoav Gallant mengakui pihaknya mengalami pukulan telak pada pertempuran Senin tersebut, yang merenggut nyawa 24 serdadu 'Israel' di tangan mujahidin Palestina. Kondisi ini, yang diungkapkan Gallant sebagai "hal yang tak mudah," mencerminkan intensitas dan dampak konflik tersebut.
Perang di Gaza tidak hanya termanifestasi dalam bentrokan fisik, tetapi juga dalam taktik dan strategi yang canggih.
Brigade Saraya Al-Quds, melaporkan kemampuan mereka untuk meledakkan tank Zionis menggunakan "alat penusuk laras" di area Al-Taqaddum, barat Khan Yunis. Tindakan ini menunjukkan tingkat keahlian dan persiapan yang tinggi dalam menghadapi kendaraan lapis baja musuh.
Baca Juga: Tidak hanya di Gaza, kendaraan militer 'Israel' di Tepi Barat pun dihancurkan pejuang Palestina
Sementara itu, Brigade Mujahidin menyatakan telah berhasil menembak jatuh drone Zionis tipe 528 - SKY RACING di wilayah Beit Lahia.