Sejumlah negara bereaksi keras terhadap serangan Zionis ke kamp pengungsi di Gaza

- 1 November 2023, 22:52 WIB
Zionis mengebom Kamp Jabalia di Gaza dengan 6 bom, masing-masing berbobot 1 ton bahan peledak
Zionis mengebom Kamp Jabalia di Gaza dengan 6 bom, masing-masing berbobot 1 ton bahan peledak /X.com/@AlQastalps

Sementara itu, tanpa menyebutkan Kamp Jabalia, beberapa negara telah mulai menjauh dari Israel. Bolivia memutuskan hubungan diplomatik sementara tetangga Colombia dan Chile menarik pulang duta besar mereka untuk berkonsultasi.

Situs Al Arabiya pada Rabu mewartakan Zionis 'Israel' mengkritik keputusan Bolivia untuk memutuskan hubungan diplomatik karena konflik di Gaza setelah serangan mematikan oleh Hamas sebagai bentuk penyerahan kepada "terorisme."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lior Haiat, menyatakan dalam sebuah pernyataan, "Keputusan pemerintah Bolivia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel adalah bentuk penyerahan kepada terorisme dan rezim Ayatollah di Iran."

"Dengan langkah ini, pemerintah Bolivia menyelaraskan diri dengan organisasi teroris Hamas."

Bolivia mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Israel karena "serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional" di Jalur Gaza.

Dua negara Amerika Latin lainnya, yaitu Kolombia dan Cile, telah memanggil pulang duta besar mereka dari Israel karena perang berkelanjutan dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Evakuasi Pengungsi Gaza

Zionis telah mengirim pasukan darat ke Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir untuk "menghancurkan" kelompok militan Palestina Hamas setelah para pejuangnya membunuh 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, dan lanjut usia, dalam serangan pada tanggal 7 Oktober.

Diwartakan Reuters pada Rabu, sebuah kelompok pertama evakuasi warga sipil dari Gaza melintasi perbatasan ke Mesir dalam sebuah kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar pada hari Rabu, sementara pasukan Zionis 'Israel' terus melakukan serangan ke wilayah Palestina dari darat, laut, dan udara dalam kampanye mereka melawan militan Hamas.

Para pengungsi yang terjebak di Gaza sejak awal perang lebih dari tiga pekan yang lalu, diangkut dengan ambulans melalui perbatasan Rafah. Seorang sumber di perbatasan mengatakan mereka sedang menjalani pemeriksaan keamanan di sisi Mesir.

Dalam kesepakatan yang dicapai antara Mesir, Israel, dan Hamas, sejumlah warga negara asing dan orang-orang yang terluka parah akan diizinkan meninggalkan wilayah yang terkepung ini.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah