Gemuruh gempa bumi di Maroko seperti jet tempur

- 10 September 2023, 07:15 WIB
Sebuah kendaraan rusak terlihat di kota bersejarah Marrakesh, menyusul gempa bumi dahsyat di Maroko pada 9 September 2023
Sebuah kendaraan rusak terlihat di kota bersejarah Marrakesh, menyusul gempa bumi dahsyat di Maroko pada 9 September 2023 /Reuters

WartaBulukumba.Com - Di antara reruntuhan, onggokan kendaraan, dan korban-korban tewas maupun terluka, banyak cerita mengerikan terselip. Duka Maroko bergetar hebat, seperti gemuruhnya terdengar bagai mengejar langit saat gempa bumi mengguncang.

Di Marrakesh, seorang warga bernama Mina Metioui mengatakan, suara gempa bumi yang terdengar seperti "jet tempur".

"Hal berikutnya yang saya lihat, kamar saya bergerak, foto-foto, bingkai-bingkai mulai berjatuhan dari dinding," katanya kepada BBC News pada Sabtu, 9 September 2023.

Baca Juga: Gempa bumi di Tajikistan mengguncang India Utara dan Pakistan

"Segala sesuatunya mulai jatuh. Saat itulah saya menyadari bahwa kami sedang mengalami semacam gempa bumi. Butuh beberapa detik, terasa seperti beberapa menit. Lalu saya mendengar orang-orang berteriak, keluar dari rumah... itu benar-benar pengalaman yang mengerikan," ungkapnya.

Abdelhak El Amrani, seorang saksi mata, menggambarkan momen mengerikan tersebut.

"Orang-orang kaget dan panik. Anak-anak menangis dan orang tua putus asa," kata Abdelhak El Amrani kepada kantor berita AFP.

Baca Juga: Gempa bumi Turki-Suriah adalah bencana alam paling mengerikan dalam 100 tahun terakhir

Gempa ini bukan hanya getaran, tetapi juga suara ketakutan dalam kegelisahan dan kesedihan. Ratusan korban tewas dan ratusan lainnya terluka.

Selama 10 menit yang terasa seperti masa-masa kelam, listrik dan saluran telepon mati, menjebak mereka dalam kegelapan dengan ketidakpastian yang menyelimuti. 

Fayssal Badour, seorang warga Marrakesh, sedang mengemudi ketika gempa datang.

"Saya berhenti dan menyadari betapa besar bencana yang terjadi," katanya kepada AFP

Baca Juga: Korban tewas gempa bumi Turki-Suriah melewati 37 ribu, tim penyelamat kerja keras dalam evakuasi maraton

Jurnalis Inggris, Martin Jay, yang tinggal di Maroko, mengaku terbangun oleh suara jeritan. Dia mengatakan kepada program Today di BBC Radio 4: "Petunjuk pertama adalah istri saya berteriak. Kami berdua tertidur - tapi tidak tertidur lelap... dia mulai berteriak dan saya hanya semacam membuka mata tapi tidak bisa memahami yang sedang terjadi.

"Saya tidak bisa membayangkan berada di tengah gempa. Semuanya bergetar, tempat tidur, lantai, keempat dinding," ungkapnya.

Para petugas berjuang keras di tengah puing-puing bangunan yang runtuh, mengupayakan penyelamatan. Gambar-gambar yang menggambarkan upaya penyelamatan ini menciptakan citra ketabahan dalam ketidakpastian.

Baca Juga: Jepang kembali dihantam gempa bumi

 

Montasir Itri, warga desa pegunungan Asni, dekat pusat gempa, menceritakan upaya penyelamatan yang berlangsung di sekitarnya.

"Tetangga kami berada di bawah reruntuhan dan orang-orang bekerja keras untuk menyelamatkan mereka menggunakan sarana yang tersedia di desa tersebut," katanya kepada AFP.

Houda Outassaf, yang sedang berjalan di sekitar alun-alun Jemaa el-Fna di Marrakesh, merasakan tanah berguncang.

"Sungguh sensasi yang mengejutkan. Setidaknya ada 10 anggota keluarga saya yang meninggal... Saya sulit mempercayainya, karena saya bersama mereka tidak lebih dari dua hari yang lalu,"

Gempa ini juga dirasakan di negara tetangga, Aljazair, meskipun tanpa menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Di tengah kehancuran ini, Perdana Menteri India Narendra Modi menawarkan dukungan internasional dalam KTT G20 di Delhi, menggambarkan solidaritas dunia dalam menghadapi cobaan alam yang mengerikan.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah