Perang Rusia-Ukraina punya bahaya lain: Musuh-musuh yang 'tidak terlihat'

- 28 Juli 2023, 17:52 WIB
Tank Rusia yang akhirnya meledak terkena jebakan ranjau sendiri yang dipasang pasukan Moskow.*
Tank Rusia yang akhirnya meledak terkena jebakan ranjau sendiri yang dipasang pasukan Moskow.* /Ukraine Defence

WartaBulukumba - Pada tanah yang terkulai lesu, jalanan merekah di tengah reruntuhan harapan, ranjau merayapi jalur tak berujung. Di antara puing-puing, bunga-bunga duka tumbuh gersang, harum pilu mencekam udara. Angin berbisik menyuarakan kesunyian. Hati-hati menjadi doa di setiap tetes peluh yang berguguran. 

Di balik medan perang yang terhimpit di Ukraina, senyapnya bahaya menanti. Di tanah yang hancur oleh konflik, ranjau-ranjau mengerikan bersarang, menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidup warga sipil.

Ranjau, senjata mematikan yang tersembunyi di dalam tanah, membawa malapetaka bagi siapa saja yang tidak waspada.

Baca Juga: Sejumlah kepala negara di dunia mengutuk kudeta militer 'inkonstitusional' di Niger

Ladang-ladang yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, kini menjadi tanah berbahaya yang mengintai nyawa. Bahkan, rumah-rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung, kini dipenuhi dengan ancaman rancau.

Melansir Reuters pada Jumat, 28 Juli 2023, sejak Maret 2023, Organisasi Pelanggaran HAM (OHCHR) telah mencatat lebih dari 2.000 korban jiwa dan luka akibat ranjau di Ukraina. Angka ini mengejutkan, dan kemungkinan besar masih jauh lebih tinggi mengingat banyak korban yang enggan melaporkan kejadian tragis yang menimpa mereka.

Ranjau telah menciptakan trauma mendalam dalam jiwa warga sipil, membuat mereka takut untuk kembali ke rumah yang dulu pernah aman. Selain itu, distribusi bantuan kemanusiaan menjadi terhambat, karena akses ke daerah-daerah terdampak menjadi sangat sulit.

Baca Juga: Selain Niger inilah daftar kudeta militer yang berhasil di Afrika Barat dan Tengah

Efek jangka panjang dari ranjau tidak dapat diabaikan. Selain membahayakan keselamatan fisik, ranjau juga berpotensi menghambat pembangunan kembali Ukraina.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x