Pembakaran Al Quran, pemerintah Swedia dianggap melakukan pembiaran

- 1 Juli 2023, 13:34 WIB
Ilustrasi Pembakaran Al Quran di Swedia
Ilustrasi Pembakaran Al Quran di Swedia /Ilustrasi: Kris/Karawangpost

Malaysia mengutuk keras tindakan pihak berkuasa Swedia yang mengizinkan perbuatan islamofobia yang provokatif dengan membakar Kitab Suci Al Quran yang terjadi pada Rabu, 28 Juni 2023 di Stockholm.

Mengutip Antara pada Sabtu, Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan tindakan yang mencemarkan Kitab Suci Al Quran yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha, merupakan penghinaan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga: Project Blue Beam: 'Alien invasion palsu' oleh New World Order diprediksi akan terjadi tahun 2024!

Aksi Islamofobia itu melanggar prinsip universal untuk menghormati dan memahami semua agama dan kitab suci. Pemerintah Malaysia menilai keputusan pengadilan Swedia yang mengizinkan perbuatan yang bersifat menghina itu terjadi berulang bukanlah suatu langkah yang progresif dalam usaha untuk meningkatkan rasa saling hormat dan memahami demi kebaikan umat manusia.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa Ankara tidak akan pernah tunduk pada kebijakan yang bersifat provokasi atau ancaman.

"Kami akan mengajarkan kepada orang-orang Barat yang sombong bahwa menghina nilai-nilai suci umat Islam bukanlah kebebasan berekspresi," katanya.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyebut penodaan terhadap Alquran sebagai tindakan yang tercela. "Tidak dapat diterima untuk membiarkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi," tulis Fidan di Twitter. "Menutup mata terhadap tindakan-tindakan keji seperti itu sama saja dengan terlibat."

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada para pemimpin Swedia pada saat itu, "Jika Anda tidak menunjukkan rasa hormat terhadap keyakinan agama Republik Turki atau Muslim, Anda tidak akan menerima dukungan apa pun untuk NATO dari kami."***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah