Sosok Hadis Najafi wanita Iran yang ditembak mati saat protes

- 28 September 2022, 10:10 WIB
Hadis Najafi tewas ditembak saat demo di Iran.
Hadis Najafi tewas ditembak saat demo di Iran. /Twitter via Iran Wire/

WartaBulukumba - Hadis Najafi, wanita muda 20 tahun, ditembak dan dibunuh oleh pasukan keamanan Iran saat protes pecah atas kematian Mahsa Amini menyusul penangkapannya oleh polisi.

Gelombang protes dan kemarahan pun meletus dipicu setelah Hadis Najafi dibunuh oleh pasukan keamanan.

Beredar di media sosial, klip video yang menunjukkan keluarga gadis Iran itu menangisi fotonya di kuburan yang baru digali.

Baca Juga: Krisis di Inggris, siswa SD nekat makan karet karena kelaparan

"Ini adalah pemakaman #HadisNajafi yang berusia 20 tahun, yang ditembak mati di jalan oleh pasukan keamanan karena memprotes," tulis Masih Alinejad di Twitter, membagikan klip tersebut.

"Hadis adalah gadis yang baik hati & suka menari. Dia memprotes kematian brutal #MahsaAmini. Kejahatan mereka: menginginkan kebebasan," imbuhnya.

"Ini adalah pemakaman #HadisNajafi berusia 20 tahun, yang ditembak mati di jalan oleh pasukan keamanan karena memprotes. Hadis adalah gadis yang baik hati & suka menari. Dia memprotes kematian brutal #MahsaAmini. Kejahatan mereka: menginginkan kebebasan. pic.twitter.com/tduxVe1SZf," tulisnya.

Baca Juga: Membunuh ibu kandungnya sendiri, aktor Ryan Grantham dihukum seumur hidup

— Masih Alinejad ️ (@AlinejadMasih) 25 September 2022
"Dia baru berusia 20 tahun," kata saudara perempuan Hadis kepada Alinejad. "Hatinya hancur karena Mahsa Amini. Dia bilang dia tidak akan tinggal diam. Mereka membunuhnya dengan enam peluru."

“Hatinya hancur karena Mahsa Amini. Dia bilang dia tidak akan tinggal diam. Mereka membunuhnya dengan enam peluru.”

Dikutip dari JPost.com pada Selasa, 27 September 2022, Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (MEK) mengatakan bahwa 1.800 orang telah ditangkap di Teheran saja ketika protes berkecamuk di 31 provinsi di seluruh negeri.

Baca Juga: Putin kerahkan lebih banyak pasukan ke Ukraina, Zelenskiy serukan PBB menghukum Rusia

35 orang telah tewas selama protes baru-baru ini, menurut media resmi di Iran, tetapi media non-Iran dan laporan tidak resmi lainnya bersikeras bahwa jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.

Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi moral setelah dia ditahan karena tidak mengenakan jilbabnya dengan cara yang “layak”.

Para wanita turun ke jalan untuk memprotes kematiannya, memotong rambut mereka, dan membakar jilbab.

Menurut media pemerintah Iran, setidaknya 41 orang, termasuk petugas polisi dan pasukan keamanan telah tewas sejak protes dimulai. Kelompok hak asasi manusia mengatakan jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi dari 41. Hadis Najari adalah salah satu pemrotes yang tewas setelah pasukan keamanan Iran melepaskan tembakan dengan peluru tajam.

Baca Juga: Ternyata Angkatan Laut AS memiliki banyak video rekaman UFO yang disembunyikan

Tindakan keras terhadap protes termasuk pembatasan internet dan penggunaan amunisi hidup. Kelompok pemantau internet Netblocks mengatakan gangguan terdeteksi di jaringan seluler dan akses ke platform media sosial telah diblokir.

Menurut para pejabat, Iran telah menangkap lebih dari 1.200 pemrotes, termasuk jurnalis dan aktivis.

Siapakah Hadis Najafi?

Hadis Najafi turun ke jalan untuk memprotes undang-undang jilbab yang ketat di Iran dan terbunuh setelah dia terkena beberapa peluru.

Dikutip dari ShetThePeople.com pada Selasa, dia dilaporkan dipukul di dada, wajah, dan leher dengan peluru yang ditembakkan tanpa pandang bulu oleh petugas keamanan.

Hadis Najafi adalah influencer di platform media sosial Instagram dan TikTok. Sebuah video Najafi bersiap untuk bergabung dengan demonstrasi dan mengetik rambutnya menjadi kuncir kuda menjadi viral.

Protes di Iran berlanjut meskipun tindakan keras terhadap protes oleh otoritas polisi dan pasukan keamanan. Ada beberapa insiden yang dilaporkan dari pasukan keamanan yang menembaki para pengunjuk rasa. Najafi adalah salah satu pengunjuk rasa yang tewas dalam penindasan tersebut.

Hadis Najafi dibawa ke Rumah Sakit Ghaem di mana dia dinyatakan meninggal. Catatan medis yang diretas mengkonfirmasi bahwa wanita berusia 20 tahun itu meninggal setelah menderita pembengkakan otak.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x