YouTube menghentikan monetisasi sejumlah channel outlet media Rusia

- 27 Februari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi YouTube
Ilustrasi YouTube /unsplash.com/@christianw

WartaBulukumba - YouTube 'sedang ikut berperang' bersama Ukraina melawan Rusia.

YouTube pada hari Sabtu menghentikan monetisasi sejumlah channel YouTube Rusia, termasuk outlet media Rusia yang menghasilkan uang melalui monetisasi video.

Kebijakan YouTube mengikuti jejak serupa oleh pemilik Facebook Meta Platforms Inc setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Giliran Meta 'serang' Rusia, tidak boleh menjalankan iklan dan monetisasi di platform

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Sabtu 26 Februeari 2022, YouTube mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "menjeda kemampuan sejumlah saluran untuk memonetisasi di YouTube, termasuk beberapa saluran Rusia yang berafiliasi dengan sanksi baru-baru ini."

Video dari saluran yang terpengaruh juga akan lebih jarang muncul dalam rekomendasi, kata juru bicara YouTube Farshad Shadloo.

Dia menambahkan bahwa RT dan beberapa saluran lain tidak lagi dapat diakses di Ukraina karena "permintaan pemerintah."

 

Baca Juga: Internet di Ukraina terganggu akibat serangan pasukan Rusia

Selama bertahun-tahun, anggota parlemen dan beberapa pengguna telah meminta YouTube, yang dimiliki oleh Google Alphabet Inc, untuk memblokir saluran yang terkait dengan pemerintah Rusia dari alat penghasil uang karena khawatir mereka menyebarkan informasi yang salah dan tidak boleh mengambil untung dari itu.

Meta pada hari Jumat melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau menghasilkan uang dari iklan di layanannya di mana pun di dunia.

Meta Platforms Inc melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau memonetisasi di platformnya di mana pun di dunia, kata perusahaan induk raksasa media sosial Facebook, Jumat.

Baca Juga: Uni Eropa akan selesaikan sanksi Rusia dengan mempertimbangkan biaya perang

"Kami juga terus menerapkan label ke media pemerintah Rusia," kata kepala kebijakan keamanannya, Nathaniel Gleicher, di Twitter."***

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah