AS sebut Rusia akan memulai invasi ke Ukraina dengan serangan udara

- 12 Februari 2022, 11:00 WIB
AS sebut Rusia memiliki pasukan yang cukup untuk menyerang Ukraina
AS sebut Rusia memiliki pasukan yang cukup untuk menyerang Ukraina /Ukrainian Air Assault Forces Command/Handout via Reuters

WartaBulukumba - Pintu gapura perang mulai terbuka dan bunyi gerendelnya mendecit keras, pasukan Rusia sudah cukup untuk melancarkan invasi ke Ukraina.

Rusia telah menghimpun cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar-besaran, kata Washington pada hari Jumat.

Washington mendesak semua warga AS untuk hengkang fari negara itu dalam waktu 48 jam setelah Moskow semakin keras reaksinya terhadap diplomasi Barat.

Baca Juga: Hadapi ancaman serangan Rusia, Jerman tegas menjanjikan dukungan untuk Ukraina

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Sabtu 12 Februari 2022, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menegaskan, serangan Rusia dapat dimulai kapan saja dan kemungkinan akan dimulai dengan serangan udara.

Dia mengatakan intelijen AS percaya serangan cepat di Kyiv juga merupakan kemungkinan, dan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memerintahkan invasi sebelum berakhirnya Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada 20 Februari.

Namun masih belum jelas apakah Putin secara definitif memberikan perintah itu, Sullivan mengatakan pada konferensi pers, menambahkan bahwa dia mengharapkan Presiden AS Joe Biden untuk segera melakukan panggilan telepon dengan rekannya dari Rusia.

Baca Juga: Ancaman Perang Dunia 3! Rusia kerahkan 70 persen kekuatan militer untuk invasi penuh ke Ukraina

Empat pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa Washington akan mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia dalam beberapa hari mendatang untuk mencoba dan membantu meyakinkan sekutu NATO.

Mereka di samping 8.500 yang sudah siaga untuk ditempatkan ke Eropa jika diperlukan. Baca selengkapnya

Sebelumnya, citra satelit komersial dari sebuah perusahaan AS menunjukkan penempatan militer Rusia baru di beberapa lokasi dekat perbatasan.

Baca Juga: Krisis Ukraina memuncak, bakal ada pengerahan besar pasukan besar NATO

Setelah memberi tahu NBC News bahwa hal-hal di Ukraina "bisa menjadi gila dengan cepat," Biden mengadakan seruan tentang krisis dengan para pemimpin Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Polandia dan Rumania, serta kepala NATO dan Uni Eropa.

Setelah pertemuan itu dan dengan alarm menyebar, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bergabung dengan beberapa negara lain dalam mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina.

Johnson mengatakan pada pertemuan itu bahwa dia mengkhawatirkan keamanan Eropa dan menekankan perlunya "paket sanksi ekonomi yang berat yang siap dijalankan, jika Rusia membuat keputusan yang menghancurkan dan merusak untuk menyerang Ukraina," kata kantornya.

Baca Juga: Pasukan cadangan Ukraina bersiap jika terjadi perang dengan Rusia

Moskow, sementara itu, mengatakan jawaban yang dikirim minggu ini oleh UE dan NATO untuk tuntutan keamanannya menunjukkan "tidak hormat".***

 

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah