Network
WartaBulukumba - Semakin membara dalam krisis, kekhawatiran kian menjalar saat Rusia kerahkan pasukannya dalam apa yang disebut sebagai latihan milter.
Inggris mengatakan pada hari Kamis bahwa Barat dapat menghadapi "momen berbahaya" dalam kebuntuannya dengan Moskow dalam beberapa hari ke depan.
Rusia mengadakan latihan militer di Belarus dan Laut Hitam menyusul penumpukan pasukannya di dekat Ukraina.
Baca Juga: Pasukan cadangan Ukraina bersiap jika terjadi perang dengan Rusia
Ketegangan tetap tinggi, dengan Ukraina juga menggelar latihan perang, tetapi para pemimpin di semua pihak mengisyaratkan bahwa mereka berharap diplomasi masih bisa menang dalam apa yang disebut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebagai krisis keamanan terbesar di Eropa selama beberapa dekade.
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Kamis 10 Februari 2022, Menteri luar negeri Inggris mengadakan pembicaraan di Rusia, Johnson mengunjungi markas NATO di Brussel dan pejabat dari Rusia, Ukraina, Jerman dan Prancis akan bertemu di Berlin untuk membahas pertempuran antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia di timur. Ukraina sejak 2014.
Rusia, yang memiliki lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, membantah tuduhan Barat bahwa mereka mungkin berencana untuk menyerang bekas tetangga Sovietnya meskipun mengatakan pihaknya dapat mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali tuntutan dipenuhi.
Baca Juga: Ancaman Perang Dunia 3! Rusia kerahkan 70 persen kekuatan militer untuk invasi penuh ke Ukraina
"Sejujurnya saya tidak berpikir keputusan telah diambil oleh Moskow atas serangan. Tapi itu tidak berarti bahwa tidak mungkin sesuatu yang benar-benar bencana bisa terjadi dalam waktu dekat," kata Johnson dalam konferensi pers dengan Sekretaris NAT, Jenderal Jens Stoltenberg di Brussel.
