India meminta perusahaan media sosial menghapus referensi 'Varian India'

- 22 Mei 2021, 23:11 WIB
Pasien Covid-19 di India terancam oleh Mukormikosis atau infeksi jamur hitam.
Pasien Covid-19 di India terancam oleh Mukormikosis atau infeksi jamur hitam. /Tangkapan layar youtube.com/ Al Jazeera English

WartaBulukumba - Akhir-akhir ini diksi terpopuler yang 'terpelanting' dari tsunami Covid-19 di negeri pemilik Sungai Gangga tentu saja adalah "Varian India".

Di laboratorium, nama virus sejak dulu selalu dilahirkan dengan membawa kombinasi varian angka. Cukup rumit bagi masyarakat awam, semisal varian baru B.1.617.

Namun diksi pun bisa mengusik! Kementerian Teknologi Informasi (TI) India telah menulis kepada semua perusahaan media sosial meminta mereka untuk menghapus konten apa pun yang mengacu pada "Varian India" dari virus corona, menurut surat yang dikeluarkan pada hari Jumat 21 Mei 2021.

Baca Juga: Leonardo DiCaprio membeli rumah seharga 7,1 juta dolar spesial untuk ibunya

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Sabtu 22 Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 11 Mei bahwa varian virus corona B.1.617, yang pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu, diklasifikasikan sebagai varian baru yang menjadi perhatian global.

Pemerintah India sehari kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan laporan media yang menggunakan istilah "Varian India" tidak berdasar, dengan mengatakan WHO telah mengklasifikasikan varian tersebut hanya sebagai B.1.617.

Dalam sebuah surat kepada perusahaan media sosial pada hari Jumat, kementerian TI meminta perusahaan untuk "menghapus semua konten" yang menamai atau menyiratkan "varian India" dari virus corona.

Baca Juga: JK serukan 50 persen hasil kotak amal masjid disumbangkan ke Palestina dan Rohingya

"Ini sepenuhnya SALAH. Tidak ada varian Covid-19 yang dikutip secara ilmiah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO belum mengaitkan istilah 'Varian India' dengan varian B.1.617 dari virus korona di salah satu negara," bunyi surat yang tidak dipublikasikan itu.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah