WartaBulukumba - Benarkah ini dapat dikategorikan sebagai sebuah 'serangan?'
Lebih dari 130 insiden cedera otak yang tidak dapat dijelaskan yang dikenal sebagai Sindrom Havana menyerang para diplomat, mata-mata, dan pejabat pertahanan Amerika Serikat.
Satu episode havana syndrome terjadi dalam dua minggu terakhir. Jumlah kasus yang dilaporkan sekitar 70 lebih dari yang telah diketahui sebelumnya.
Dilansir WartaBulukumba dari The Guardian yang mengutip The New York Times, Jumat 14 Mei 2021, tiga petugas CIA telah melaporkan gejala serius sejak Desember, setelah tugas luar negeri, membutuhkan perawatan rawat jalan di rumah sakit militer Walter Reed di Washington.
Baca Juga: Presiden dan polisi Brasil dituduh melakukan genosida terhadap warga kulit hitam
Mark Zaid, yang mewakili beberapa mantan pejabat yang menderita sindrom Havana, mengatakan dia telah dihubungi oleh lebih banyak orang yang percaya bahwa mereka telah terpengaruh.
“Jumlahnya pasti meningkat,” ujarnya.
Pejabat AS mengkonfirmasi bahwa masih ada kasus baru yang sedang ditinjau tetapi memperingatkan bahwa publisitas yang diberikan untuk kasus Sindrom Havana sebelumnya telah membuat beberapa orang menafsirkan kembali gejala yang mereka derita dan bertanya-tanya apakah mereka mungkin menjadi korban dari beberapa bentuk serangan yang sebelumnya tidak mereka alami.
Baca Juga: Sepucuk surat Einstein yang sebelumnya tak diungkap, isinya menuntun para ilmuwan