Semakin biadab! Penjajah Israel sengaja melaparkan rakyat Palestina

5 Maret 2024, 21:48 WIB
Anak-anak Palestina antri makanan /Instagram/@Aljazeeraenglish

WartaBulukumba.Com - Puing-puing reruntuhan adalah wajah Gaza di berbagai penjuru. Asap mengepul hitam, debu menebal. Menyusul penarikan pasukan penjajah Israel dari kawasan Tal al-Hawa, khususnya di Jalan Abu Shabak, Gaza, telah meninggalkan pemandangan yang menyayat hati.

Puing-puing rumah dan bangunan yang hancur, termasuk masjid, terpampang sebagai luka yang belum mengering, menggambarkan kisah tak terperikan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan ini.

Sebagian kehancuran akibat kebrutalan penjajah Israel itu terlihat dalam sebuah video yang diunggah Quds News Network di X pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca Juga: Perlawanan mujahidin Palestina semakin heroik dalam perang di Gaza

Serangan Zionis tidak pandang bulu

Sebuah foto memilukan yang dipublikasikan Shehab Agency pada Selasa memperlihatkan dua bayi tewas ketika pasukan penjajah Israel mengebom sebuah rumah keluarga Al-Nabris, yang menampung puluhan pengungsi, di sebelah Masjid Al-Syafi'i, sebelah barat Khan Yunis.  

Pada Senin malam, rumah keluarga Al-Fakaawi di Khan Younis menjadi sasaran serangan udara penjajah Israel, yang sejauh ini mengakibatkan kematian 14 orang termasuk anak-anak dan beberapa orang luka-luka.

Terlihat dalam sebuah video yang ditayangkan Middle East Eye pada Selasa malam, tim penyelamat masih berupaya mengeluarkan orang-orang dari bawah reruntuhan.

Baca Juga: Biadab! Tentara penjajah Israel menembaki ratusan warga Palestina kelaparan yang sedang menunggu bantuan

Penjajah Israel sengaja melaparkan rakyat Palestina

Utusan Palestina di PBB Riyad Mansour menekankan tentang kekejaman penjajah Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan mengatakan Zionis membuat rakyat Palestina kelaparan.

“Israel telah menyebabkan kematian terhadap 2,3 juta warga Palestina dalam berbagai bentuk; pengeboman tanpa pandang bulu, eksekusi, penyakit, dehidrasi, dan kelaparan," kata Mansour saat debat mengenai veto AS terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai krisis Gaza pada 20 Februari, dikutip dari Anadolu Agency.

"Kelaparan bukanlah konsekuensi yang disayangkan dari perang. Ini adalah salah satu metode perang yang digunakan oleh Israel. Israel membuat rakyat kami kelaparan,” imbuhnya.

Mansour menekankan bahwa "Israel telah melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina, tak terkendali dan tanpa ampun." Dia menyebut DK PBB "telah berulang kali dicegah untuk menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri kekejaman (di Gaza)."

Untuk itu, Mansour mendesak negara-negara anggota PBB untuk menyerukan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa "para pemimpin 'Israel' berbicara secara terbuka mengenai kejahatan yang mereka lakukan dan akan mereka lakukan....Perdana Menteri Israel menyombongkan diri tidak mematuhi keputusan mahkamah internasional atau resolusi PBB dan telah menggagalkan upaya perdamaian."

"Kekejaman ini hanya dapat dihentikan dengan mengakhiri kekebalan Israel. Ini waktunya kekebalan Israel diakhiri dan kita harus memasuki era baru pertanggungjawaban dan sanksi," ungkapnya.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler