Sejumlah kepala negara di dunia mengutuk kudeta militer 'inkonstitusional' di Niger

28 Juli 2023, 14:36 WIB
Ilustrasi kudeta militer - Sejumlah kepala negara di dunia mengutuk kudeta militer 'inkonstitusional' di Niger /Pixabay/jarmoluk

WartaBulukumba - Setiap kudeta militer adalah dentuman senjata namun kebanyakan hasilnya mengarah pada apa yang disebut 'inkonstitusional'. Serupa kudeta teranyar yang melanda Niger. Dunia internasional sontak bersikap.

Amerika Serikat menuntut pembebasan segera Presiden Mohamed Bazoum, sementara PBB mengutuk 'perubahan pemerintahan yang tidak konstitusional' di Niger.

Amerika Serikat, Prancis, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas mengutuk upaya kudeta yang tampaknya terjadi di Niger setelah prajurit mengenakan pakaian seragam muncul di televisi nasional dan mengumumkan penggulingan pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum.

Baca Juga: Selain Niger inilah daftar kudeta militer yang berhasil di Afrika Barat dan Tengah

Kudeta yang terjadi pada Rabu malam itu datang setelah sehari penuh ketidakpastian ketika anggota pengawal presiden Niger mengelilingi istana kepresidenan dan menahan presiden.

Melansir Al Jazeera pada Jumat, 28 Juli 2023, inilah reaksi para pemimpin dunia merespons kudeta militer di Niger:

Amerika Serikat

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menuntut "pembebasan segera" pemimpin Niger, Mohamed Bazoum, dengan menyatakan bahwa Washington mengutuk segala upaya untuk merebut kekuasaan dengan kekerasan.

Baca Juga: Kudeta di Niger: Junta sebut akibat tata pemerintahan yang buruk

"Kami berbicara dengan Presiden Bazoum pagi ini dan dengan tegas menyatakan bahwa Amerika Serikat dengan sungguh-sungguh mendukungnya sebagai presiden terpilih secara demokratis di Niger. Kami menuntut pembebasannya segera," kata diplomat terkemuka ini.

"Kami aktif berhubungan dengan pemerintah Niger, serta mitra di wilayah dan di seluruh dunia, dan akan terus melakukannya sampai situasi ini diatasi dengan tepat dan damai," tambahnya.

PBB

Sekretaris Jenderal PBB dengan tegas mengutuk "perubahan pemerintahan yang tidak konstitusional" di Niger dan "sangat terganggu" oleh penahanan Bazoum oleh anggota pengawal presidennya, menurut juru bicara.

Baca Juga: Armageddon kian dekat? Semakin masif penyebaran mimpi Muhammad Qasim bin Abdul Karim ke seluruh dunia

"Sekretaris Jenderal meminta untuk segera mengakhiri semua tindakan yang merusak prinsip-prinsip demokratis di Niger," kata juru bicara tersebut.

Prancis

Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, mengatakan bahwa Paris "mengecam dengan tegas segala upaya merebut kekuasaan dengan kekerasan" dan bergabung dengan seruan badan-badan regional "untuk mengembalikan integritas lembaga-lembaga demokratis di Niger".

UA dan ECOWAS

Uni Afrika (UA) dan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) sebelumnya mengecam penahanan Bazoum dan menyatakan akan menentang segala upaya untuk menggulingkan pemerintahan Niger.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler