Mengandung radioaktif! China melarang impor makanan Jepang

8 Juli 2023, 14:59 WIB
Loji nuklear Fukushima Daiichi di Jepang - Mengandung radioaktif! China melarang impor makanan Jepang /Reuters

WartaBulukumba - Para pemangku kebijakan di Beijing membayangkan radioaktif merayap diam-diam melalui jajaran makanan lezat dari Tokyo. Orang-orang yang tanpa curiga tidak tahu bahwa racun tak terlihat itu menyusup ke dalam tubuh mereka. Ketika kenyataan menemui cahaya, kepanikan mendera. Ada deru kehancuran kuliner yang mematikan. China gusar, Negeri Sakura pun resah.

Pada hari Jumat, Bea Cukai China mengumumkan larangan impor makanan dari 10 prefektur di Jepang dengan alasan keamanan. Keputusan ini merupakan respons terhadap rencana Jepang untuk membuang air terkontaminasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.

Mengutip AFP pada Sabtu, 8 Juli 2023, Bea Cukai China menyatakan, tes radiasi yang ketat akan dilakukan pada makanan dari seluruh Jepang.

Baca Juga: China berang! Jepang akan buang limbah nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik

China, sebagai pembeli terbesar ekspor makanan laut Jepang, akan secara ketat memeriksa dokumen-dokumen untuk semua makanan yang masuk, terutama produk akuatik, dari daerah lain di Jepang.

Tujuan dari langkah ini adalah memastikan keamanan makanan yang diimpor dari Jepang dan mencegah ekspor makanan Jepang yang terkontaminasi radioaktif ke China.

"Langkah ini dilakukan untuk mencegah ekspor makanan Jepang yang terkontaminasi radioaktif ke China dan melindungi keamanan makanan impor konsumen China," kata Bea Cukai China, dikutip dari Reuters pada Jumat..

Baca Juga: Kian panas! Meta bantah merekrut eks karyawan Twitter untuk membangun Threads

 

Sejak berminggu-minggu lalu, China telah secara terbuka menentang rencana Jepang untuk membuang limbah radioaktif ke laut.

Sementara itu, mengutip Kyodo pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan dengan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pekan depan.

Pertemuan ASEAN-Jepang dan pertemuan ASEAN Plus Three dengan Jepang, China, dan Korea Selatan, serta Forum Regional ASEAN (ARF) juga akan menjadi kesempatan bagi Hayashi untuk berdialog dengan para mitra regional.

Selama kunjungannya di Jakarta, Hayashi diharapkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China, Qin Gang.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina: Bahan peledak tertinggal di pembangkit listrik tenaga nuklir

Topik utama pembicaraan tersebut akan mencakup rencana Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang diolah ke laut dari kompleks nuklir Fukushima, meskipun rencana tersebut telah menimbulkan keberatan dari Beijing.

Pembicaraan antara Hayashi dan Qin diharapkan dapat meningkatkan dialog antara Jepang dan China dalam berbagai bidang, terutama dalam mengatasi ketegangan militer dan ekonomi di kawasan serta tekanan terhadap Taiwan. Ini akan menjadi pertemuan kedua mereka sejak April, ketika Qin menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi Jepang.

Selain itu, Hayashi juga berencana untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Park Jin, yang akan membahas isu-isu keamanan produk laut terkait dengan rencana pelepasan air dari Fukushima.

Baca Juga: Inilah Diaspora Indonesia yang diakui Pemerintah RI

Pertemuan ini melibatkan negara-negara anggota seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia. ARF juga menjadi salah satu forum yang melibatkan Korea Utara, meskipun negara tersebut tidak hadir sejak tahun 2019.

Dalam konteks keputusan China yang melarang impor makanan dari Fukushima, Jepang, situasi politik dan keruwetan diplomatik semakin berkembang di kawasan ini.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler