WartaBulukumba - Sorotan matahari yang memancarkan sinarnya yang panas, mengawali suasana menunggu waktu berbuka puasa di Maroko namun berbagai menu berbuka puasa yang lezat itu jelas sangat menggoda di setiap sudut kota.
WartaBulukumba - Sorotan matahari yang memancarkan sinarnya yang panas, mengawali suasana menunggu waktu berbuka puasa di Maroko namun berbagai menu berbuka puasa yang lezat itu jelas sangat menggoda di setiap sudut kota.
Di Mesir, tradisi yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan adalah mesaharaty.
Mesaharaty adalah orang yang berjalan-jalan di jalanan pada malam hari untuk membangunkan orang yang ingin sahur, yaitu waktu makan sebelum memulai puasa.
Dikutip dari Egypttoday, Orang Mesir juga memiliki tradisi makan kue basbousa untuk berbuka puasa.
Basbousa atau basbousah adalah sejenis kue tradisional yang berasal dari Timur Tengah dan Mediterania. Kue ini terbuat dari semolina yang dicampur dengan gula, mentega, susu, dan bubuk almond atau kelapa parut. Adonan kemudian dipanggang di dalam oven dan diberi sirup gula setelah matang.
Baca Juga: Tentara Ukraina sebut tank Leopard 2 Jerman seperti Mercedes
Basbousa biasanya disajikan sebagai hidangan penutup di banyak negara Timur Tengah. Setiap negara mungkin memiliki cara pembuatan basbousa yang sedikit berbeda, namun umumnya bahan dan cara pembuatan kue ini relatif sama.
Ada beberapa varian rasa basbousa, tergantung pada bahan yang digunakan sebagai bahan topping. Beberapa variasi meliputi taburan kacang-kacangan atau potongan buah-buahan. Selain itu, basbousa juga dapat diberi taburan bubuk kayu manis atau sedikit es krim di atasnya sebelum disajikan.
Basbousa adalah hidangan penutup yang populer dan sering disajikan dalam acara-acara khusus seperti pernikahan, kelahiran, dan perayaan lainnya. Karena rasanya yang manis dan gurih, basbousa menjadi favorit di banyak keluarga dan sering disajikan sebagai camilan di rumah.
Baca Juga: Puluhan ribu warga Korea Utara terancam radiasi di dekat lokasi uji coba nuklir
Di Iran, tradisi yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan adalah ash e reshteh. Ash e reshteh adalah sup yang terbuat dari kacang-kacangan, sayuran, dan mie.
Dikutip dari Persia Nesque Magazine, makanan tersebut biasa disajikan selama bulan suci Ramadhan dan biasanya dihidangkan pada waktu berbuka puasa.
Ash e Reshteh adalah sup kental tradisional Iran yang terbuat dari kacang-kacangan, sayuran hijau, rempah-rempah, dan mie tipis yang disebut reshteh. Reshteh biasanya terbuat dari campuran tepung terigu, air, dan telur atau terkadang menggunakan tepung kacang hijau sebagai bahan dasar pembuatannya.
Ash e Reshteh biasanya disajikan dengan topping bawang goreng dan mint kering yang dihancurkan, dan seringkali diberi tetesan cuka sebagai penyeimbang rasa. Di Iran, hidangan ini sering disajikan pada acara-acara khusus seperti perayaan tahun baru Iran, Nowruz, yang jatuh pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya.
Ash e Reshteh biasanya dimasak dalam jumlah besar dan disajikan untuk keluarga besar atau teman-teman yang berkumpul bersama dalam perayaan Nowruz. Sup ini biasanya juga disajikan pada hari Jumat sebagai bagian dari tradisi religius dan juga dapat ditemukan di restoran-restoran Iran di seluruh dunia. Ash e Reshteh adalah hidangan yang lezat, kaya akan nutrisi, dan sering dianggap sebagai hidangan nasional Iran.***