Geger! 279 juta data penduduk Indonesia bocor dan diperjualbelikan di sebuah forum hacker

- 20 Mei 2021, 22:55 WIB
Data 279 juta penduduk Indonesia yang bocor di media sosial. Kemenkominfo saat ini sedang melakukan penyelidikan.
Data 279 juta penduduk Indonesia yang bocor di media sosial. Kemenkominfo saat ini sedang melakukan penyelidikan. /Tangkapan layar Twitter @ndagles
 
WartaBulukumba - Ketika data Anda yang merupakan representasi identitas Anda justru sedang bocor dan diperjualbelikan tanpa sepengetahuan Anda maka semacam 'kiamat' bisa saja sedang mengetuk.
 
Sedang bergulir bising dalam ruang bincang warganet di seputar bocornya data 279 juta penduduk Indonesia.
 
Sejumlah data itu bocor dan dijual murah di RaidForums, sebuah platform para hacker-cracker.
 
 
Data yang ditawarkan mulai dari nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat tanggal lahir, nomor telepon, berserta email dan fotonya. 
 
Dikutip WartaBulukumba dari seputartangsel.pikiran-rakyat.com, tawaran yang diberikan terbilang murah dengan bonus gratis 1 juta sampel data komplet. 
 
Informasi ini viral setelah diunggah oleh akun Twitter @ndagels pada hari Kamis, 20 Mei 2021.
 
Dia mengungkapkan, data yang ditawarkan dalam forum hacker tersebut juga meliputi data sejak puluhan tahun lalu, termasuk orang-orang yang sudah meninggal.
 
 
Dalam forum ini disebutkan bahwa satu juta data sebagai contoh dapat diakses secara gratis dan tanpa kata sandi khusus.
 
"Satu juta data contoh gratis untuk tes. Seluruhnya ada 279 juta dan 20 juta memiliki foto pribadi," tulis forum tersebut dikutip dari Antara, Kamis.
 
Namun, menurutnya hal ini sudah dibantah oleh pihak BPJS Kesehatan.

"Soal 279 juta data yg bocor, berdasarkan pengakuan dari pelaku, data tersebut bersumber dari @BPJSKesehatanRI. Kemudian dibantah oleh BPJS Kesehatan," kata Teguh, dikutip dari akun Twitter @secgron.

Baca Juga: Pejabat Hamas memprediksi gencatan senjata Zionis-Palestina

Meski begitu, Teguh mengatakan bahwa yang memiliki field PSNOKA hanya BPJS Kesehatan.

Karena itu, dia meminta agar BPJS Kesehatan jangan kebiasaan membantah tuduhan tanpa adanya investigasi.

Selain itu, akun dengan nama Mas Adem itu mengungkapkan bahwa data BPJS Kesehatan telah bocor dan dijual seharga USD 6 ribu.

Menanggapi hal ini, seorang Peneliti dan Konsultan Keamanan Cyber, Teguh Arianto mengungkapkan bahwa menurut pengakuan pelaku, data tersebut didapatkan dari BPJS Kesehatan RI.***

 
 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x