Kasus website desa di Bulukumba belum ada kepastian

5 Agustus 2022, 19:02 WIB
Ilustrasi website. /Ashari/Pixabay

WartaBulukumba - Situs-situs website milik sejumlah desa di Bulukumba masih dalam pusaran masalah sampai hari ini.

Program pengadaan website desa di Kabupaten Bulukumba dibiayai dari Dana Desa tahun 2019.

Menyikapi berlarut-larutnya masalah ini, Aliansi Mahasiswa Bersatu (Asatu) pun bergerak.

Baca Juga: Giliran Kapolsek Kindang Bulukumba bakar arena judi sabung ayam di Desa Tamaona

Pada Jumat, 5 Agustus 2022, massa Asatu kembali menggeruduk kantor Inspektorat Kabupaten Bulukumba.

Aksi unjuk rasa Asatu untuk mempertanyakan masalah program pengadaan website desa.

 

Ketua Asatu DPD Bulukumba,Tri Wahyudi Nur, menjelaskan bahwa ada 3 poin penting yang dituangkan Asatu terkait kasus website desa tersebut.

Baca Juga: Buron setahun terduga pelaku penganiayaan di Bulukumba akhirnya dibekuk

"Sesuai dengan tuntutan ada 3 poin penting terkait kasus website desa," bebernya.

Tri menguraikan ketiga tuntutan terkait kasus website desa yang telah ia kawal bersama Asatu sekitar tujuh bulan lamanya.

"Pertama meminta kepada pihak Inspektorat untuk tetap mengawal kasus ini sampai ke kejaksaan karna Kejaksaan sendiri yang meyampaikan bahwa belum ada tindak lanjut yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan karena pihak Inspektorat belum mengembalikan berkas hasil investigasinya ke Kejaksaan," terang Tri.

Baca Juga: Waka Polres Bulukumba terjun langsung gerebek judi sabung ayam di Kajang

"Yang kedua jangan memberikan surat bebas temuan kepada para kepala desa yang bermasalah karna sesuai dengan pernyataan Kepala Inspektorat bahwa website d esa adalah temuan dan Inspektorat sendiri sudah mengakui bahwa sudah ada beberapa desa yang melakukan pengembalian," lanjutnya.

"Yang ketiga, meminta pihak Inspektorat apabila terbukti bahwa pihak penyedia jasa melakukan pembodohan berjamaah kepada kepala desa maka kami harap inspektorat bisa melanjutkan ke ranah hukum sesuai dengan aturan," imbuhnya.

 

Saat Asatu menggelar aksi unjuk rasa, tidak terlihat seorang pun dari perwakilan pihak Inspektorat yang menemui massa aksi.

Baca Juga: Polres Bulukumba belum temukan pelaku tabrak lari Kadispora Daud Kahal

"Aksi pada hari ini itu tidak menemukan titik terang karena pihak inspektorat itu kemudian tidak memberikan jawaban dari pertanyaan kami sehingga kami menganggap inspektorat telah mati suri dan buta dalam kasus ini," ujar Tri.

Usai berorasi secara bergantian, massa Asatu pun melakukan long march di Kota Bulukumba.

Para demonstran Asatu pun mengancam akan kembali mekakukan aksi unjuk rasa dan akan tetap mengawal kasus tersebut.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di JejakSulsel.com berjudul "Buntut Kasus Website Desa, Kantor Inspektorat Bulukumba Kembali Digeruduk Asatu".***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler