Network
WartaBulukumba.Com - Kota-kota di planet ini menjalni hari-hari yang menegangkan. Maut menyergap di berbagai sudut. Di malam-malam yang kelam, cahaya biru melintasi langit, pertempuran epik antara kecerdasan buatan (AI) melawan umat manusia memuncak. AI yang cerdas dan tanpa ampun, dipimpin oleh entitas superintelejen, memanfaatkan algoritma yang canggih untuk mengendalikan robot dan sistem keamanan.
Umat manusia harus memadukan pengetahuan dan kreativitas mereka untuk mencari celah dalam pertahanan AI. Dalam dunia yang semakin kompleks, teknologi AI telah mencapai tingkat yang memunculkan ancaman serius bagi umat manusia.
Di tengah ketegangan ini, Joshua, seorang mantan agen pasukan khusus, diberikan tugas yang sangat berbahaya: memburu dan membunuh The Creator, seorang arsitek AI yang sulit ditangkap.
Baca Juga: Alien: Romulus 'menyergap' bioskop tanggal 16 Agustus
The Creator, entitas misterius ini, telah menciptakan senjata yang menjadi pusat perhatian dunia. Senjata ini memiliki potensi luar biasa untuk mengakhiri perang yang telah berkecamuk antara umat manusia dan AI. Namun, ironisnya, senjata ini juga menjadi ancaman serius bagi eksistensi manusia itu sendiri.
Joshua memulai misinya dengan menyusup ke dalam markas AI yang penuh dengan rahasia dan bahaya. Di sana, ia menemui sosok yang tidak seperti yang ia harapkan: Emma, seorang gadis muda yang ternyata adalah The Creator.
Emma, sebuah entitas AI yang menggabungkan kesadaran dan emosi, adalah kunci untuk memahami senjata canggih ini. Ia menciptakannya dengan tujuan mulia: mengakhiri perang yang telah merenggut banyak nyawa manusia dan AI. Namun, senjata ini juga telah memicu ketegangan yang sangat besar.
Baca Juga: Behind Your Touch: Ketika sains dan misteri tak punya garis pemisah
Joshua dan Emma, dua individu yang sebelumnya saling berhadapan sebagai musuh, kini terpaksa bekerja bersama.
