Setiba di TKP, Julian langsung bergabung sekelompok ilmuwan yang telah sampai terlebih dahulu. Para ilmuwan ternyata menemukan sebuah pesawat aneh yang diduga milik alien.
Pesawat dalam kondisi membeku dan terperangka dalam sebuah balok es raksasa. Namun sesaat setelah pesawat berhasil dibebaskan dari balok es, sebuah tragedi mematikan justru menimpa mereka.
Julian mencoba mendekripsi sinyal yang diterjemahkan: "Jangan buka!". Celakanya, sementara tim lain mulai berhasil membuka cangkang alien.
Mereka berhasil memotong tutupnya, yang memungkinkan cairan asing yang kental mengalir keluar. Alien juga lolos dan pada saat yang sama virus udara disegel dalam cangkang membunuh empat anggota tim ilmiah dengan melelehkan mereka dari dalam.
Virus ini juga membunuh semua tanaman, membuatnya layu dan berubah warna menjadi coklat. Virus ini memiliki kecepatan penularan yang luar biasa tinggi dan virulensi yang ekstrim. Itu membunuh siapa pun dalam beberapa menit setelah terpapar.
Pemerintah sadar akan virus alien dan risiko global yang ditimbulkannya. Mereka meminta kapal selam nuklir Rusia untuk menembakkan rudal nuklir ke pangkalan sebelum ancaman itu menyebar.
Saat kapal selam mendekati posisi menembak, Julian berhasil berkomunikasi dengan alien, sebelum sayangnya dibunuh oleh salah satu yang selamat.