WartaBulukumba.Com - Wilayah bisnis kue kering atau bisnis kue lebaran tentu berbeda dengan ruang bisnis kuliner Ramadhan. Namun si awal Ramadhan pun, bisnis kue kering sebenarnya sudah mengambil ancang-ancang.
Dalam nuansa meriah Lebaran, kue lebaran memegang peran penting, bukan hanya sebagai hidangan tetapi juga sebagai simbol budaya.
Philip Kotler dalam "Marketing Management" (2012, Prentice Hall) menyatakan pentingnya memahami aspek kultural dalam bisnis, yang dalam konteks ini, kue lebaran menjadi representasi budaya yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Baca Juga: UMKM apa pun wajib tahu! Simak tutorial penggunaan Google Bisnis
Konsep Bisnis
Memahami pasar kue lebaran memerlukan lebih dari sekadar resep; ini adalah tentang strategi dan inovasi.
Menurut Clayton M. Christensen dalam "The Innovator's Dilemma" (1997, Harvard Business Review Press), inovasi dalam produk dan pendekatan pasar adalah kunci untuk sukses dalam bisnis yang bersaing ketat, seperti pasar kue lebaran.
Baca Juga: Syarat dan cara pengajuan KUR Bank BRI, Mandiri dan BNI
Pendalaman Konsep Blue Ocean Strategy
Penciptaan 'Blue Ocean' dalam Bisnis Kue Lebaran
Inovasi Produk
Mengembangkan varian kue lebaran yang unik, seperti menggabungkan bahan lokal yang tidak biasa atau resep kue dengan inspirasi internasional.
Pasar Baru
Menargetkan segmen pasar yang belum tersentuh, misalnya kalangan muda yang tertarik dengan kue lebaran vegan atau gluten-free.