WartaBulukumba - Media-media luar negeri menyorot Indonesia melarang ekspor minyak sawit yang menyebabkan kedelai melonjak ke rekor tertinggi.
Saah satu media luar negeri yang memberitakan yakni Reuters menurunkan laporan harga minyak kedelai melonjak ke rekor tertinggi pada hari Jumat.
Hal itu dipicu karena keputusan Indonesia untuk secara efektif melarang ekspor minyak sawit meningkatkan kekhawatiran tentang pasokan global minyak nabati alternatif yang sudah habis.
Baca Juga: Dalam dua dekade Netflix menuju hari terburuk karena investor
Hilangnya pengiriman dari Ukraina, pemasok utama minyak bunga matahari dunia, dan kekeringan di eksportir minyak kedelai utama dunia Argentina telah memicu kenaikan tajam harga minyak nabati global.
Pengetatan pasokan minyak nabati terjadi karena pelonggaran pembatasan COVID-19 telah memicu lonjakan permintaan makanan dan bahan bakar nabati. Sementara penghancur biji minyak telah mengumumkan rencana untuk memperluas kapasitas pemrosesan, sebagian besar fasilitas baru tidak akan online setidaknya selama satu tahun, kata sumber industri.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik ke puncak 83,21 sen per lb pada hari Jumat, naik 4,5% hari ini dan rekor tertinggi, sebelum mundur kembali ke 81,42 -- masih rekor untuk kontrak berjangka yang paling aktif diperdagangkan.
Baca Juga: Krisis ekonomi picu huru hara, Sri Lanka terpaksa menggandakan suku bunga untuk menjinakkan inflasi
Harga sekarang telah meningkat hampir 50% sepanjang tahun ini.