10 mata uang terendah di dunia: Selangkah lagi Indonesia masuk 5 besar paling terparah

25 Agustus 2023, 13:46 WIB
Ilustrasi mata uang rupiah. /Pexels/Polina Tankilevitch

 

WartaBulukumba.Com - Pada gemerlap dan keriuhan perdagangan global, 10 mata uang terendah di dunia terhempas jauh dari puncak, merosot dalam keterpurukan nilai yang tak terelakkan. Dan Indonesia ada di sana.

Melansir Forbes, berikut daftar 10 mata uang internasional terlemah, dengan fokus pada betapa mahalnya harga yang harus dibayar dalam Dolar Amerika Serikat untuk mendapatkan sehelai mata uang:

1. Rial Iran (IRR):

Bagi Rial Iran, nilai bukan lagi sekadar angka, melainkan rasa ketidakpastian.

Baca Juga: Sah! Indonesia gunakan mata uang Yuan China untuk Transaksi Internasional

Dengan 1 rial hanya setara dengan 0,000024 dolar AS, ini adalah cerminan dari ekonomi yang rapuh, terombang-ambing oleh sanksi dan inflasi yang mengamuk mendera Iran.

2. Dong Vietnam (VND):

Dong Vietnam berada di peringkat kedua, menatap transformasi dan tantangan. Dengan 1 dong hanya setara dengan 0,000043 dolar AS, mata uang ini menanggung beban pasar real estate yang lunglai dan hambatan dalam aktivitas ekspor.

Baca Juga: Fatwa terbaru MUI haramkan mata uang kripto dan pinjaman online

3. Kip Laos (LAK):

Kip Laos menduduki peringkat ketiga, terjepit dalam nilai yang merosot. Dengan 1 kip hanya setara dengan 0,000057 dolar AS, ini adalah cerita tentang perjuangan ekonomi dan gempuran inflasi.

4. Sierra Leonean Leone (SLL):

Leone Sierra Leonean merangkak di peringkat keempat, membawa beban sejarah dan ketidakpastian. Dengan 1 leone hanya setara dengan 0,000057 dolar AS, mata uang ini tercerabut oleh inflasi yang merajalela, kelemahan ekonomi, dan luka dari wabah Ebola dan konflik internal.

Baca Juga: Inilah 10 mata uang tertinggi di dunia tahun 2023: Dollar AS posisi terbawah

5. Lebanese Pound (LBP):

Pound Lebanon, dalam peringkat kelima, adalah simbol krisis dan penurunan. Dengan 1 pound hanya setara dengan 0,000067 dolar AS, mata uang ini terdampar dalam badai ekonomi, pengangguran yang melambung, dan inflasi yang mengejutkan.

6. Rupiah Indonesia (IDR):

Rupiah Indonesia menempati peringkat keenam, tetapi angka tidak menggambarkan keseluruhan cerita. Dengan 1 rupiah hanya setara dengan 0,000067 dolar AS, ini adalah cerita tentang pertarungan melawan fluktuasi nilai tukar dan tantangan ekonomi yang tak kenal lelah.

7. Uzbekistani Som (UZS):

Som Uzbekistan menghuni peringkat ketujuh, tetapi nasibnya tak sedang dalam kemelut. Dengan 1 som hanya setara dengan 0,000088 dolar AS, reformasi ekonomi hanya membalut luka-luka dari masalah ekonomi dan sosial.

8. Franc Guinea (GNF):

Franc Guinea ditempatkan di peringkat kedelapan, tetapi di balik angka tersimpan cerita tentang keruntuhan nilai. Dengan 1 franc hanya setara dengan 0,000116 dolar AS, mata uang ini terperangkap dalam spiral inflasi tinggi dan politik yang tak stabil.

9. Guarani Paraguay (PYG):

Guarani Paraguay merayap di peringkat kesembilan, membawa harapan dalam hambatan. Dengan 1 guarani hanya setara dengan 0,000138 dolar AS, potensi dari sumber daya alam terhalang oleh tantangan inflasi dan dunia gelap narkoba.

10. Shilling Uganda (UGX):

Shilling Uganda mengisi peringkat kesepuluh, membawa cerita pertumbuhan dalam bayang-bayang ketidakpastian.

Dengan 1 shilling hanya setara dengan 0,000267 dolar AS, negeri yang kaya akan sumber daya alam menghadapi tantangan mengukir jalan menuju pertumbuhan yang stabil dalam ketidakpastian politik.

Di balik angka-angka ini, tersimpan kisah-kisah pengorbanan, perlawanan, dan upaya tak henti-hentinya untuk mengatasi tantangan yang menghantui nilai mata uang.***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Forbes

Tags

Terkini

Terpopuler